Soloraya
Senin, 27 Juni 2022 - 15:39 WIB

Beli Migor Curah dengan Aplikasi, Pemkab Klaten Tunggu Pusat

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang di Pasar Srowot, Kecamatan Jogonalan menunjukkan minyak goreng curah yang dia jual di kiosnya, Senin (27/6/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pembelian minyak goreng (migor) curah rakyat menggunakan aplikasi PeduliLindungi disosialisasikan mulai, Senin (27/6/2022). Terkait syarat tersebut, Pemkab Klaten belum menerima surat resmi terkait penerapan tersebut.

“Sampai hari ini belum ada laporan. Dari dinas juga belum ada informasi. kami coba cek dulu. Kalau memang mau diterapkan seperti itu, mau tidak mau mengikuti. Soalnya itu kebijakan dari pemerintah pusat. Tetap menjadi kewajiban kami di pemerintah daerah untuk melaksanakan,” kata Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, saat ditemui di Pendapa Pemkab Klaten, Senin.

Advertisement

Disinggung ketersediaan minyak goreng curah di Klaten, Jajang menjelaskan hingga kini pasokan masih terpenuhi. Selain pasokan cukup, tak ada gejolak harga minyak goreng curah di Kabupaten Bersinar.

Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUKMP) Klaten, Anang Widjatmoko, menjelaskan hingga Senin belum ada instruksi dari pemerintah provinsi ihwal sosialisasi penerapan aplikasi Peduli Lindungi untuk pembelian minyak goreng curah. Dia juga menjelaskan belum ada petunjuk teknis ihwal syarat pembelian.

Salah satu pedagang kelontong, Ny. Parto, 72, mengatakan selama ini mendapatkan setoran minyak goreng curah dari distributor. Sekitar sebulan terakhir, dia membeli minyak goreng curah dari distributor dengan melengkapi fotokopi KTP.

Advertisement

Baca Juga: Tim Gabungan TNI & Polri di Kartasura Cek Stok Migor, Ini Hasilnya

“Pembelian dari sana ditarget. Kalau dari sana ambil gula, tepung, atau pati sebanyak mungkin, diberi tujuh jeriken. Kalau pembeliannya sedikit, hanya diberi dua jeriken. Satu jeriken harganya Rp236.000. Tetapi bagi saya tidak masalah. Kalau saya menjual Rp15.000 per kg,” kata pedagang di Pasar Srowot, Kecamatan Jogonalan itu.

Salah satu pedagang ayam krispi di Pasar Srowot, Joni, 29, mengaku saat ini ketersediaan minyak goreng di pasar mencukupi.

Advertisement

“Kalau saat ini lebih mendingan dari pada sebelum-sebelumnya mencari minyak goreng susah. Harapannya kalau bisa harga minyak goreng murah serta pembelian tidak perlu syarat-syarat,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif