SOLOPOS.COM - Siswa kelas III SD Muhammadiyah PK Boyolali melaksanakan kegiatan PTM, Selasa (4/1/2022). (Solopos-Ni`matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Kegiatan belajar-mengajar di SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Boyolali masih menerapkan sif masuk pada Selasa (4/1/2022). Kepala SD Muhammadiyah PK Boyolali, Haryadi, mengatakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di sekolahnya menunggu keputusan dari Pemerintah Kabupaten Boyolali.

“PTM kami belum 100 persen, kami masih menunggu adanya surat edaran dan perintah dari Pemda Boyolali. Tapi sudah ada imbuan untuk mulai PTM secara bertahap,” ungkapnya saat ditemui Solopos.com, Selasa, di kantornya. Haryadi menjelaskan PTM di SD Muhammadiyah PK Boyolali menerapkan sistem sif sehingga akan mengurangi kerumunan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Untuk kelas I-VI absen 1 sampai 14 akan masuk di hari Senin, absen 15 dan seterusnya masuk hari Selasa. Nah, kembali lagi Rabu gantian absen 1 sampai 14, gantian terus sampai Sabtu,” ungkap Haryadi.

Baca juga: Disdikbud Beri Sinyal PTM di Boyolali Segera Dilaksanakan 100%

Selain itu, Haryadi juga menjelaskan jam pembelajaran dipersingkat dan jam istirahat di sekolah tersebut ditiadakan. “Jam pelajaran dimulai pukul 07.30 WIB sampai 10.15 WIB. Kemudian tidak ada jam istirahat. Untuk makan dan minum, anak bawa sendiri dari rumah. Namun, sekolah juga menyediakan air minum dalam kemasan yang bagi siswa,” kata Haryadi.

Sempat Crowded di Awal PTM

Haryadi mengaku SD Muhammadiyah PK Boyolali terus melakukan evaluasi saat proses PTM berlangsung. Ia menceritakan bahwa di awal PTM sempat terjadi kerumunan saat orang tua mengantar anak ke sekolah.

“Proses PTM setiap waktu ada evaluasi, dulu sempat ada crowded orang tua siswa saat mengantar anak. Kemudian, hasil dari hasil evaluasi kami buat mekanismenya. Orang tua siswa mengantar siswa dari gerbang depan, kemudian menurunkan anak lanjut keluar lewat pintu belakang. Orang tua yang memakai mobil, anak diturunkan di halaman sekolah,” jelasnya.

Baca juga: Vaksinasi Anak di Boyolali Ditarget Kelar Pertengahan Januari

Salah satu wali murid, Heni Susanti, menyatakan siap menghadapi PTM di SD Muhammadiyah PK Boyolali. “Saya rasa sih sudah siap, karena melihat kondisi di mal dan jalan, seperti sudah tidak ada pandemi. Menurut saya PTM pun sudah siap, sudah berani diterapkan,” kata Heni.

Heni mengaku tidak khawatir terkait penyebaran Covid-19 di sekolah asal protokol kesehatan tetap dilaksanakan. Heni juga percaya penuh kepada sekolah karena merasa sekolah sudah menyiapkan protokol kesehatan dengan baik.

“Saya pribadi tidak khawatir tentang penyebaran Covid-19, yang penting tetap prokes. Saya sebagai orang tua juga menyadari, demi mengurangi penyebaran kasus, kalau anak kurang sehat ya diliburkan dulu. Jadi kalau takut sih enggak, sejauh ini, meskipun salah satu keluarga pernah kena Covid-19, tapi kluster kami bukan dari sekolah. Saya juga percaya dengan pihak SD Muhammadiyah,” katanya.

Baca juga: Ada 4 Kasus Positif Covid-19 di Boyolali, Begini Kondisi Para Pasien

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya