Solopos.com, SOLO– Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menegaskan belum ada kasus penculikan anak sekolah di Kota Solo. Guru diminta memantau para siswa.
Hal itu disampaikan Wali Kota Solo ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Kamis (2/12/2023) pagi. Dia mengatakan jangan sampai ada penculikan anak.
Menurut dia, semua kota ada pesan broadcast Whatsapp tentang penculikan yang membuat khawatir orang tua.
“Untuk broadcast semua kota ada. Nanti biar Pak Kapolresta yang menyampaikan. Intinya jangan panik, aman-aman,” kata dia.
“Untuk broadcast semua kota ada. Nanti biar Pak Kapolresta yang menyampaikan. Intinya jangan panik, aman-aman,” kata dia.
Dia menjelaskan hoaks atau tidak terkait informasi penculikan anak yang dikirim ke sejumlah Whatsapp Group nantinya dijelaskan Kapolresta Solo.
Gibran mengatakan sudah menginstruksikan kepada pihak-pihak terkait untuk langkah antisipasi, termasuk kepada sekolah supaya guru ikut memantau siswa. Orang tua mengawasi anaknya.
Aduan itu disampaikan melalui kanal aduan, antara lain, Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS) dan akun Twitter Gibran @gibran_tweet.
Salah satunya Lidiah Anugeraheni, menjelaskan penculikan anak marak lagi. Dia mempertanyakan upaya Pemkot Solo untuk mengantisipasi penculikan anak.
“Tolong dibantu mas soalnya belakangan ini penculik-penculik masuk kawasan sekolah. Saya sebagai ortu waswas sekali mas,” tulisnya.
Dia kembali bertanya apakah Pemkot Solo sudah berkoordinasi dengan sekolah-sekolah untuk mengantisipasi. Koordinasi supaya sekolah berpartisipasi mengamankan anak-anak.
Salah satu orang tua yang anaknya sekolah di Kota Solo, Ismail, 35, kepada Solopos.com mengatakan menerima berita hoaks penculikan anak di Karanganyar baru-baru ini. Dia mengatakan isu penculikan sempat membuat waswas. Dia berpesan kepada anaknya menolak dijemput orang lain.
Dinas Pendidikan Kota Solo telah merespons aduan di ULAS. Sekolah telah diminta membuat SOP untuk penjemputan anak.
Sementara Satpol PP Kota Solo menjelaskan aduan terkait juga menjadi kewenangan Polresta Solo.