SOLOPOS.COM - Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakoso memberikan imunisasi polio kepada anak di Taman Cerdas Gilingan, Solo, Senin (15/1/2024) pagi. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo belum menerima laporan penolakan vaksin polio dalam program Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN).

Apabila terjadi penolakan, tokoh agama dilibatkan untuk memperkuat komunikasi terhadap masyarakat terutama orang tua anak berusia 0 tahun-tujuh tahun.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DKK Solo, Setyowati, mengatakan hingga sekarang belum ada laporan penolakan vaksin polio dari masyarakat. Saat ini, vaksin polio mulai diberikan ke setiap anak di Solo.

“Kalau hingga hari ini, belum ada laporan penolakan vaksin polio dari masyarakat. Nanti, kami pantau sampai putaran pertama rampung pada 20 Januari,” kata dia, Selasa (16/1/2024).

Menurut Setyowati, apabila ada penolakan dari masyarakat, tokoh agama bakal dilibatkan untuk mengedukasi masyarakat soal manfaat vaksin polio. Tokoh agama tersebut berasal dari masing-masing kecamatan.

Selama ini, petugas puskesmas dan kader kesehatan telah menyosialisasikan manfaat vaksin polio kepada masyarakat. Mereka berkomunikasi langsung saat bertemu dengan orang tua anak yang berusia di bawah tujuh tahun.

“Secara rutin sudah dilakukan teman-teman [petugas] puskesmas dan kader kesehatan. Tidak hanya saat imunisasi polio melainkan kegiatan lain di kelurahan,” ujar dia.

Lebih jauh, Setyowati mengatakan program Sub PIN Polio dilaksanakan dua putaran, yakni 15 Januari dan 19 Februari. Pemberian vaksin dilakukan di puskemas, posyandu, maupun sekolah-sekolah.

Pemberian vaksin polio bagi anak-anak dilakukan guna mencegah penularan virus seiring ditemukannya kasus positif polio di Kecamatan Manisrenggo, Klaten, pada pengujung 2023.

Kasus serupa juga ditemukan di Pamekasan, Madura. “Target sasaran di Solo sekitar 50.000 anak. Kami terus memonitoring pemberian vaksin polio setiap hari,” papar dia.

Dia berharap tingkat partisipasi anak-anak untuk mengikuti program imunisasi polio tinggi. Sehingga, tak ada lagi anak-anak yang mengalami gejala polio di Tanah Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya