Soloraya
Jumat, 24 Maret 2023 - 11:04 WIB

Belum Banyak yang Tahu, Ini 6 Fakta Masjid Raya Al Falah Sragen

Tri Rahayu  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Masjid Al Falah Sragen sediakan 300-700 porsi makanan berbuka puasa tiap hari selama ramadan. (masjidrayaalfalah.or.id)

Solopos.com, SRAGEN — Takmir Masjid Raya Al Falah Sragen berencana membangun Gedung Madinah. Nantinya, gedung berlantai II itu digunakan untuk pemakmuran masjid, imam center, dan kaderisasi dai di lingkungan masjid.

Ketua Takmir Masjid Raya Al Falah Sragen, Kusnadi, mengatakan luas lahan yang dibutuhkan mencapai 1.000 meter persegi. Sedangkan anggaran yang dibutuhkan senilai Rp3 miliar. Sumber anggaran ditawarkan dari sedekah umat Islam selama Ramadan.

Advertisement

Kusnadi mengatakan salah satu kelemahan masjid tidak bisa makmur itu karena tidak ada manajemennya dan diurus seadanya dengan memanfaatkan waktu luang. Dia melihat takmir belum punya visi dan leadership yang membuat masjid makmur. Padahal potensi masjid di Sragen banyak.

“Lewat gedung inilah, kaderisasi imam dan manajer masjid itu dilakukan. Sekarang sudah ada wakaf rumah yang sekarang menjadi Rumah Qur’an Sudiono yang dilewatkan ke Lazismu tetapi operasionalnya ditanggung Takmir Masjid Al Falah Sragen,” jelas Kusnadi kepada Solopos.com, Jumat (24/3/2023).

Advertisement

“Lewat gedung inilah, kaderisasi imam dan manajer masjid itu dilakukan. Sekarang sudah ada wakaf rumah yang sekarang menjadi Rumah Qur’an Sudiono yang dilewatkan ke Lazismu tetapi operasionalnya ditanggung Takmir Masjid Al Falah Sragen,” jelas Kusnadi kepada Solopos.com, Jumat (24/3/2023).

Selain sedekah membangun gedung, Kusnadi juga menawarkan paket sedekah untuk program Ramadan, yakni paket bebaskan masjid sekitar senilai Rp5 juta untuk gaji imam dan operasional bulanan; paket berbagi buka puasa Rp5,2 juta untuk 400 porsi buka puasa senilai Rp13.000/porsi; cinta anak yatim Rp150.000 per paket; infak umum senilai Rp100.000 lebih.

Berikut ini 6 Fakta Masjid Raya Al Falah Sragen:

Advertisement

2. Jumlah penghimpunan selama 2022 mencapai Rp2,4 miliar yang digunakan untuk kegiatan dakwah, operasional, dan sosial masyarakat.

3. Masjid dikelola 80% anak muda, mulai dari pelajar, mahasiswa, dan para pelaku industri kreatif. Mereka adalah sukarelawan dan profesional.

4. Banyak pilihan program. Setiap bulan ada 210 majelis ilmu untuk segmen anak-anak, remaja, orang tua, dan manula.

Advertisement

5. Masjid ber-SK pemerintah.

6. Keuangan dikelola dan diaudit lembaga resmi Lazismu Sragen, sehingga keuangan secara tersistem, terpusat, tercatat dengan baik.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif