Soloraya
Selasa, 13 Oktober 2020 - 18:32 WIB

Belum Buka Museum, BPSMP Sangiran Sragen Manjakan Masyarakat Lewat Konten Virtual

Muh Khodiq Duhri  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Museum Purba Sangiran di Sragen, Jawa Tengah. (Instagram)

Solopos.com, SRAGEN — Tujuh bulan sudah Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Kabupaten Sragen menutup lima museum di lima klaster demi mencegah penularan Covid-19.

Hal itu membuat BPSMP Sangiran meluncurkan inovasi dengan meningkatkan konten yang bisa dinikmati secara virtual oleh masyarakat. Konten virtual itu berisi edukasi terkait segala hal menyangkut koleksi museum maupun pengenalan pada dunia arkeologi.

Advertisement

Kuras Tabungan Pensiunan ASN di Wedi Klaten, Penipu Asal Sulawesi Ditangkap di Pati

Kepala BPSMP Sangiran, Iskandar Mulia Siregar, mengakui ada banyak pertanyaan dari warga terkait kapan Museum Purbakala Sangiran bakal dibuka. Dibukanya layanan transportasi Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng Koridor Solo-Sangiran-Sumberlawang membuat animo masyarakat untuk mendatangi museum cukup tinggi.

Akan tetapi, datangnya pandemi membuat BPSMP Sangiran belum membuka lima museum di lima klaster untuk umum.

Advertisement

"Kita masih mengikuti perkembangan berita mengenai pandemi. Ini berhubungan dengan kebijakan pemerintah daerah atau pusat terkait kapan museum di lima klaster akan dibuka untuk umum," papar Iskandar kepada Solopos.com, Selasa (13/10/2020).

Pemeliharaan

Selama museum ditutup, kata Iskandar, pemeliharaan rutin dilakukan kepada semua koleksi fosil di lima klaster. Sebagian koleksi museum itu berupa fosil manusia purba, flora dan fauna yang sudah berusia ratusan ribu tahun.

"Program kami di masa pandemi ialan mengembangkan dan meningkatkan isi konten virtual dari museum yang bisa dinikmati secara online. Kami berusaha meningkatkan pelayanan supaya museum bisa bermanfaat kepada masyarakat," paparnya.

Advertisement

Konten virtual itu bisa dinikmati di laman media sosial yang dikelola BPSMP Sangiran. Konten virtual itu berupa video pendek berisi edukasi terkait seluk beluk koleksi museum, hasil penelitian, mengenal dunia arkeologi dan lain-lain yang disajikan melalui program Sangiran Menjawab Dunia.

Ssst! Natalie Portman Kasih Bocoran Soal Film Thor: Love and Thunder

Pamong Budaya Ahli Muda Bidang Cagar Budaya, BPSMP Sangiran, Iwan Setiawan, mengatakan meski museum ditutup, kegiatan internal tetap berlangsung seperti perawatan koleksi, penanganan temuan fosil baru, pemeliharaan museum dan lain-lain.

"Kegiatan masih sangat terbatas. Tapi kami juga lakukan kegiatan keluar seperti sosialisasi, fasilitasi, bantuan teknis ke pemda dan komunitas. Tentunya dengan melaksanakan protokol kesehatan," papar Iwan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif