SOLOPOS.COM - Penampakan bagian dalam gedung utama Grha Bung Karno, Klaten. Foto diambil Senin (16/1/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Gedung pertemuan Grha Bung Karno di Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten, direncanakan baru diresmikan sebelum Lebaran 2023. Kendati begitu, saat ini sudah ada sejumlah warga yang inden atau antre untuk menyewa gedung tersebut.

Gedung pertemuan yang dibangun Pemkab Klaten itu digadang-gadang menjadi gedung pertemuan terbesar di Klaten. Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan saat ini Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperakim) terus melakukan penyempurnaan gedung.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Selain itu, Pemkab masih menyiapkan regulasi soal sewa menyewa gedung pertemuan itu. “Disperakim masih melakukan studi banding pengelolaan gedung pertemuan,” kata Mulyani saat ditemui Solopos.com di Pendapa Pemkab Klaten, Senin (6/3/2023).

Mulyani membenarkan meski masih proses persiapan, sudah ada warga yang berminat untuk menyewa gedung Grha Bung Karno, Klaten. Bahkan, sudah ada tujuh orang yang inden menyewa Grha Bung Karno.

“Sudah ada tujuh yang antre menyewa di sana dan berencana menggunakan gedung tersebut setelah Lebaran. Saya selaku yang merencanakan senang. Ternyata direspons masyarakat secara positif yang mengharapkan ada gedung yang representatif, gedung yang memang menampung banyak tamu,” jelas Mulyani.

Kepala Disperakim Klaten, Pramana Agus Wijanarka, membenarkan sudah ada tujuh warga yang antre menyewa gedung pertemuan tersebut. Rencananya, mereka akan memanfaatkan gedung tersebut pada Mei 2023. “Mudah-mudahan Mei sudah bisa digunakan,” jelas Pramana.

Pramana mengatakan saat ini berbagai persiapan sedang dilakukan termasuk membenahi kerusakan di gedung pertemuan Grha Bung Karno, Klaten. Selain itu, Pemkab masih menyiapkan regulasi yang menjadi payung hukum terkait pengelolaan gedung pertemuan hingga tarif sewa.

Studi Tiru Pengeloaan Gedung

Pramana membenarkan sebelumnya ada studi tiru terkait pengelolaan gedung pertemuan seperti ke Jogja Expo Center serta pengelolaan Sasana Manggala Sukowati dan Gedung Kartini di Sragen. Selain itu, Pemkab membentuk tim penilai untuk menyiapkan regulasi soal tarif sewa sebelum dibuat dalam bentuk Perda.

Hal itu sesuai amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri (Pemendagri). “Ada tim penilai yang melakukan survei ke gedung pertemuan di Klaten. Nanti SOP juga akan dibuat,” jelas dia.

Sebelumnya, Disperakim Klaten mengusulkan tarif sewa Grha Bung Karno yakni untuk resepsi dan pertemuan saat akhir pekan atau weekend senilai Rp25 juta dan hari biasa atau weekday Rp20 juta. Sementara untuk kegiatan sosial Rp10 juta.

Namun, soal ketentuan tarif sewa gedung tersebut masih terus digodok. Peresmian Grha Bung Karno direncanakan digelar sebelum Lebaran. Rencananya, Ketua DPR RI, Puan Maharani, yang meresmikan gedung itu.

Kompleks Grha Bung Karno berada di tepi jalan by pass dan berdekatan dengan Terminal Ir Soekarno, Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah. Gedung utama Grha Bung Karno mampu menampung hingga 3.000 orang.

Gedung itu dilengkapi lahan parkir yang luas. Selain itu, gedung tersebut dilengkapi masjid pada bagian depan. Gedung itu dilengkapi ruang VVIP, ruang rias, kamar mandi, gedung katering, taman, hingga kios kuliner.

Proyek pembangunan gedung tersebut dilakukan sejak 2018. Nilai total anggaran untuk pembangunan gedung pertemuan beserta gedung dan fasilitas pendukungnya mencapai sekitar Rp90 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya