SOLOPOS.COM - Ilustrasi obat sirop. (Freepik.com)

Solopos.com, BOYOLALI – Sebanyak lima obat sirop yang memiliki kandungan cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) melebihi ambang batas aman di Boyolali belum ditarik oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Akan tetapi obat-obatan tersebut telah diisolasi dan tidak diperjual-belikan di Boyolali.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Saya mau mengonfirmasi dulu, jadi obat-obatan tersebut secara resmi dari BPOM belum ada surat edaran penarikannya. Namun, yang jelas dari BPOM menegaskan bahwa ada lima orang yang cemaran Dietil Glikolnya dan Etilen Glikolnya melebih batas ambang normal,” ujar Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Boyolali, Handoyo Wicaksono, saat dihubungi Solopos.com, Senin (24/10/2022).

Kelima obat sirup tersebut adalah Termorex Sirup obat demam dengan nomor izin edar DBL7813003537A1 yang diproduksi PT Konimex kemasan dus, botol plastik isi @60 mililiter (ml).

Kemudian, Flurin DMP Sirup obat batuk dan flu dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, produksi PT Yarindo Farmatama kemasan dus, botol plastik isi @60 ml.

Baca juga: Gagal Ginjal Akut, 1 Anak di Wonogiri yang Meninggal Bermula dari Batuk & Pilek

Lalu  Unibebi Cough Sirup obat batuk dan flu dengan nomor izin edar DTL7226303037A1 produksi Universal Pharmaceutical Industries, kemasan dus, botol llastik isi @60 ml.

Selanjutnya, Unibebi Demam Sirup obat demam dengan nomor izin edar DBL8726301237A1 produksi Universal Pharmaceutical Industries, kemasan dus, botol isi @60 ml.

Serta terakhir, Unibebi Demam Drops obat demam dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, produksi Universal Pharmaceutical Industries, kemasan dus, botol @ 15 ml

“Jadi ini ditariknya belum, hanya secara inisiatif kami, di apotek-apotek ini sudah menyendirikan obat sirup yang sudah ada warning-nya dari BPOM dan tidak dijual,” jelasnya.

Setelah disendirikan, Handoyo menginformasikan apotek akan menunggu instruksi penarikan produk ke pabrik obat masing-masing. Ia memaklumi bahwa proses penarikan obat-obatan akan membutuhkan waktu.

Baca juga: Kompak! Sejumlah Apotek di Wonogiri Sepakat Setop Jual Obat Sirop

Saat disinggung mengenai kerugian yang akan ditanggung apotek, Handoyo menyatakan hal tersebut kemungkinan besar tidak terjadi.

“Karena biasanya untuk produk yang ditarik akan diganti dengan uang. Mungkin bisa dalam bentuk potongan faktur berikutnya atau yang lain,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan masyarakat sudah tidak mencari kelima obat tersebut. Jika masih ada yang mencari, maka apoteker akan menyarankan pengganti obat sirup, seperti tablet atau jika anak-anak maka akan dibuatkan puyer.

“Akan tetapi misal kesulitan bikin puyer, nanti akan dilarutkan pakai air minum, tapi enggak semua obat bisa dilarutkan, tentu obat-obat yang harus dibikin puyer ya puyer secara langsung,” ujarnya.

Selanjutnya, Handoyo mengimbau kepada masyarakat untuk terus mengikuti informasi terbaru terkait kasus gagal ginjal akut pada anak. Ia juga meminta masyarakat yang sakit untuk tidak ragu berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan (faskes) sehingga akan mendapat resep obat yang akan diselesaikan di apotek.

Baca juga: Ingat! Apotek hingga Warung Kelontong di Klaten Diminta Setop Jual Obat Sirop

Diberitakan sebelumnya, apoteker di Apotek Mojosongo yang beralamat di Jalan Raya Solo-Boyolali KM.4 Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Anggie Caesaria Febrianika, memberikan tanggapan soal isu obat parasetamol sirop.

“Saat ini kami tahan penjualan semua jenis sirup. Karena dari pihak Kementerian Kesehatan meminta agar penjualan semua jenis sirop ditahan dulu,” ucap dia kepada Solopos.com di apoteknya, Kamis (20/10/2022).

Anggie mengakui ada konsumen yang menanyakan obat sirop, namun pihaknya mengalihkan ke obat tablet. “Kami alihkan ke tablet, ada tablet hisap yang untuk anak-anak itu, meskipun anak-anak banyak yang lebih memilih sirop,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya