SOLOPOS.COM - Warga melintas di halaman Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sukoharjo, Rabu (1/2/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sukoharjo menjadi satu-satunya Disdukcapil di Jawa Tengah yang belum memiliki mobil keliling. Demi memaksimalkan pelayanan, sejak November 2022 lalu Disdukcapil tetap membuka pelayanan pada Sabtu.

Kepala Disdukcapil Sukoharjo, Budi Susetyo mengatakan pengajuan mobil keliling telah disampaikan namun belum terealisasi. “Kami sudah meminta, tetapi kemampuan keuangan belum ada sehingga tertunda,” terang Budi Susetyo saat dimintai konfirmasi pada Rabu (1/2/2023).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Budi menyebut mobil keliling dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan. Sehingga tidak perlu membongkar pasang peralatan ketika akan melakukan pelayanan keliling kepada masyarakat. Dia berharap setidaknya pada tahun depan mobil keliling tersebut telah terealisasi.

Sementara itu, sejak November 2022 Disdukcapil tetap membuka pelayanan pada Sabtu dengan menggilir petugas termasuk petugas dari kecamatan. Pelayanan pada Sabtu dibuka pada pukul 08.00-12.00 WIB. Peningkatan pelayanan perlu dilakukan menyusul adanya peningkatan kebutuhan administrasi kependudukan.

“Sejak 5 Desember 2022 hingga 5 Januari 2023 dibutuhkan sekitar 7.000 blangko e-KTP manual, baik perekaman baru maupun pergantian data KTP,” terang Budi.

Lonjakan tersebut terjadi lantaran untuk kebutuhan mendaftar sekolah, berpindah domisili, maupun faktor lainnya. Budi memperkirakan pada Maret-April mendatang lonjakan serupa akan terjadi mengingat banyaknya kaum boro yang pulang. Mereka biasanya menjadi yang paling banyak memperbarui data untuk keperluan pekerjaan.

Pelayanan pada Sabtu, menurutnya, juga untuk menguraikan kepadatan pengunjung di hari-hari kerja. Sekaligus memberikan kesempatan bagi pekerja yang tidak bisa mengurus adminiduk pada Senin-Jumat.

“Saat ini kami sudah meminta blangko e-KTP dari Provinsi Jawa Tengah sebanyak 2.000 lembar. Ini sudah digunakan sejumlah 1.000 saya sudah meminta untuk mengambil lagi,” terang Budi.

Saat ini pelayanannya menyasar pada pembuatan e-KTP Digital. Mengingat dengan penggunaan e-KTP Digital akan meminimalisir penggunaan blangko e-KTP.

Budi mengatakan setelah melakukan sosialisasi dan perekaman pada instansi vertikal Kabupaten Sukoharjo, kini pihaknya menyasar pada instansi lain seperti TNI dan Polri. Tak hanya itu dia menyebut sekolah akan menjadi sasaran berikutnya terkait pembuatan e-KTP Digital.

Meski demikian Budi mengakui belum diperintahkan menghapus sistem e-KTP manual. Mengingat masih banyaknya warga yang belum mampu menggunakan gadget, seperti usia yang sudah menua maupun masyarakat kelas menengah ke bawah.
Walaupun biodata penduduk kini telah dihadirkan sebagai pilihan lain jika warga tidak memiliki e-KTP digital maupun e-KTP manual yang berlaku.

“Di Sukoharjo selalu ada perumahan baru otomatis pembuatan e-KTP terus berjalan apalagi potensi perumahan di Sukoharjo banyak. Saat ini belum ada prioritas penghentian e-KTP manual, tetapi harapannya blangko e-KTP tersedia terus sehingga masyarakat dapat terlayani,” ujar Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya