Soloraya
Jumat, 8 Mei 2020 - 22:20 WIB

Belum Selesai Covid-19, Karanganyar Dihantui Chikungunya & DBD

Candra Mantovani  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uji coba vaksin virus corona. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR - Angka penderita Chikungunya di Karanganyar meningkat di tengah wabah Covid-19 sejak April 2020. Terhitung, hingga saat ini, total kasus Chikungunya di Karanganyar sebanyak 192 kasus.

Satu Orang Positif Covid-19, 85 Keluarga di Desa Wonorejo Karanganyar Diisolasi

Advertisement

Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Sri Winarno, mengatakan total 192 kasus Chikungunya dihitung sejak awal Januari 2020 hingga April 2020. Dari keseluruhan kasus, menurutnya, kasus terbanyak ada di Tasikmadu, Karanganyar sebanyak 150 kasus, diikuti Kebakkramat sebanyak 35 kasus dan Jaten tujuh kasus. Di Tasikmadu, desa terbanyak yang terjangkit Chikungunya berada di Desa Suruh.

Kasus Cikungunya Karanganyar

“Saat ini memang meningkat. Kalau dari laporan itu angka dari awal tahun ini, tapi mulai meningkat itu sejak musim hujan atau sekitar pertengahan April. Paling banyak Tasikmadu di Suruh. Tapi kalau jumlah tepatnya saya tidak hafal,” beber dia ketika dihubungi Solopos.com, Jumat (8/5/2020).

Chikungunya sendiri menurut Winarno, tidak begitu berbahaya dan pasien yang terjangkit bisa dirawat di rumah. Meskipun begitu, dia mengimbau warga tetap waspada lantaran penyakit tersebut membuat pasien menjadi lumpuh sementara. Sehingga, dia meminta agar pemberantasan sarang nyamuk selalu dilakukan di tengah musim hujan.

Advertisement

1 Pasien Sembuh Covid-19 Karanganyar Tenaga Klinis dari RS Swasta di Solo

“Penyakit ini kan pembawanya sama seperti demam berdarah yaitu nyamuk aedes aegepty. Jadi metode penanggulangannya sama. Memusnahkan genangan air bersih karena itu tempat berkembang biak nyamuknya,” imbuh Sri Winarno.

Terkait demam berdarah dengue (DBD) hingga saat ini di Karanganyar tercatat terdapat 149 kasus dengan jumlah kasus tertinggi di Jumantono sebanyak 29 kasus diikuti Gondangrejo sebanyak 25 kasus.

Advertisement

Kabid P2PM DKK Karanganyar, Katarina Iswati, mengakui adanya peningkatan kasus Chikungunya di Karanganyar. Dia mengatakan saat ini masih melakukan pendataan dan mem-fogging daerah yang sudah terdapat kasus.

2 Warga Karanganyar Dari Klaster Gowa Positif Covid-19

“Ini masih dilakukan pelacakan. Kemarin kami juga sudah melakukan fogging ke daerah Kebakkramat,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif