SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Belum sempat mendapat bantuan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotoaan, rumah tidak layak huni (RTLH) milik Yatmi Ponikem, 52, warga Sidorejo RT 23/RW VII, Sragen Wetan, Sragen ambruk, Jumat (21/1) sekitar pukul 23.00 WIB.

Bencana itu disebabkan fondasi soko guru rumah itu keropos di makan rayap. Beruntung janda setengah baya itu bisa menyelamatkan diri dari reruntuhan bangunan rumahnya yang berdinding anyaman bambu. “Saat itu, dua anak saya sedang pergi mencari ikan di sungai. Beberapa kali terdengar suara gemuruh dari bawah. Tak lama kemudian, dua anak laki-laki saya datang dan meminta saya keluar rumah. Saya juga kaget, ada apa gerangan. Beberapa saat, tiba-tiba rumah ini ambruk. Suaranya seperti gempa,” kisah Yatmi saat dijumpai wartawan Sabtu (22/1) siang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dua orang anaknya, Tri dan Budi yang sudah tidak bersekolah itu membantu ibunya membersihkan puing-puing reruntuhan bangunan rumah yang tidak terpakai dan rusak. Banyak genteng dan perabot rumah tangga untuk rusak tertimpa reruntuhan bangunan. “Rumah ini sudah lama tidak direhab. Banyak tiang soko guru yang menyangga atap keropos di makan rayap, saking lamanya. Ya, mau bagaimana lagi, mau bangun rumah juga tidak punya uang,” keluh Yatmi yang biasa bekerja sebagai buruh cuci.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen cukup tanggap terhadap peristiwa yang menimpa Yatmi. Dia mendapat bantuan senilai Rp 1 juta dan beras sebanyak 25 kg untuk menyambung hidupnya. Untuk sementara Yatmi dan keluarganya tinggal di tempat saudaranya yang terletak di depan rumahnya.

Ketua RT 23/RW VII, Sujiyarso menerangkan rumah Yatmi sebenarnya sudah diusulkan untuk mendapatkan bantuan PNPM sejak tahun 2009 lalu bersama rumah warga lainnya. Namun dari pengajuan dua rumah, kata dia, ternyata hanya rumah warga RT lain yang mendapatkan bantuan tahun 2010. “Kemungkinan rumah Yatmi ini juga dapat bantuan tahun ini atau 2012 mendatang. Belum sempat bantuan turun, malah rumahnya runtuh duluan,” ujarnya.

Dia mengaku melaporkan peristiwa itu ke Lurah Sragen Wetan untuk mendapatkan bantuan perbaikan rumah. Selain itu, terangnya, warga sekitar juga berupaya membantu semampunya mencarikan dana perbaikan rumah.

trh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya