SOLOPOS.COM - Ilustrasi air (Solopos-Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, BOYOLALI — Beberapa kecamatan di Boyolali masih belum tercover layanan air bersih oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) Tirta Ampera Boyolali. Hal tersebut terjadi karena beberapa hal seperti penemuan air dengan debit kecil dan sumber mata air asin.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur Perumda Tirta Ampera Boyolali, Sunarno, saat ditemui wartawan seusai peluncuran aplikasi Bayar Banyu sekaligus ulang tahun ke-44 Perumda Tirta Ampera di kantor setempat pada Jumat (4/3/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Di Kecamatan Tamansari kami memang belum bisa [memberikan pelayanan] karena kami sudah mencari air baku tapi belum bisa menemukan yang besar. Di situ hanya ada dua liter per detik atau di bawah lima liter perdetik,” kata Sunarno.

Baca juga: Gampang, Lunasi Tagihan Air PDAM Boyolali Bisa Via Aplikasi Bayar Banyu

Sunarno mengatakan jika air yang hanya memiliki debit di bawah lima liter per detik tersebut diolah Perumda Tirta Ampera Boyolali, maka jumlah air akan menurun akibat adanya proses pengolahan yang dilakukan perusahaan yang dipimpinnya.

“Kecuali dari penduduk yang mengelola tanpa pengolahan, mungkin dua liter per detik atau di bawah lima liter per detik itu masih bisa digunakan. Tapi kami tetap berupaya untuk bisa melayani semua kecamatan yang ada di Boyolali. Seluruh masyarakat di Boyolali berhak untuk mendapatkan pelayanan,” jelasnya.

Selain itu, Sunarno juga mengatakan telah mengupayakan pelayanan air bersih di daerah Boyolali bagian utara, yaitu Kecamatan Wonosamodro, Boyolali. Sunarno mengungkapkan pencarian air layak digunakan menemui kendala.

“Wonosamodro itu kan masuk daerah utara. Nah, di daerah utara itu kebanyakan setelah kami ambil airnya, hasilnya ada yang asin. Jadi air asin seperti air laut itu,” kata dia.

Baca juga: Mantap, Stik Yuni Bikinan Emak-Emak Selo Boyolali Tembus E-Commerce

Perumda Tirta Ampera Boyolali kemudian menggagas pembuatan sumur resapan di daerah Boyolali utara. Sunarno mengungkapkan keinginannya yang ingin membuat 3.000 sumur resapan di daerah Boyolali bagian utara.

“Tatkala kami membuat 3.000 sumur resapan di daerah utara, hemat saya pada tiga sampai empat tahun yang akan datang akan ada kelembaban di daerah kering. Sehingga kami harapkan akan muncul mata air di sana,” ungkapnya.

3.000 Sumur Resapan

Lebih lanjut, Sunarno mengungkapkan untuk mewujudkan 3.000 sumur resapan di daerah Boyolali bagian utara maka Perumda Tirta Ampera tidak bisa sendiri. Ia mengaku membutuhkan uluran tangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali.

“Kalau dari tangan Perumda Tirta Ampera membuat 3.000 sumur resapan belum mampu. Termasuk seperti yang di daerah utara kan jadi PR kami. Itu tiap tahun jadi ironis, banyak yang menyumbang air bersih ke sana karena kekurangan,” kata dia.

Baca juga: Vaksinasi Anak Capai 100 Persen, Boyolali Kebut Penyuntikan Booster

Sementara itu, Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, saat ditemui di acara yang sama mengungkapkan ketersediaan air bersih di Boyolali sudah tercukupi. Namun, lanjut Bupati, masih ada beberapa daerah yang saat musim kemarau masih memerlukan kiriman air.

“Itu hal yang wajar, tapi gerak langkah kebersamaan baik Pemkab Boyolali dengan Pudam dan seluruh elemen masyarakat akan dengan cepat dapat memebrikan pelayanan yang baik,” kata Said.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya