SOLOPOS.COM - Penyandang disabilitas mencoba menggunakan toilet portabel di kawasan citywalk Slamet Riyadi, Solo, Kamis (3/10/2013) saat aksi menyambut penyelenggaraan World Toilet Summit di Solo. Dalam aksi tersebut, mereka menuntut pengadaan tolilet yang ramah bagi penyandang disabilitas di Solo. (Maulana Surya/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Akses untuk penyandang disabilitas di Kabupaten Sragen belum sepenuhnya terjamin di tempat publik nonpemerintah. Dinas Sosial (Dinsos) setempat mengaku perlu ada sosialisasi lebih lanjut.

Kepala Dinsos Kabupaten Sragen, Finuril Hidayati, menguraikan semua kantor pemerintahan dan tempat wisata yang dikelola oleh pemerintah kabupaten (Pemkab) telah ramah difabel.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Namun, untuk tempat publik nonpemerintahan, seperti rumah ibadah ada yang belum menjamin akses untuk penyandang disabilitas, hal ini yang ia rasa perlu adanya sosialisasi lebih lanjut lagu, yang juga berkaitan dengan peraturan daerah disabilitas.

“Semua tempat wisata, sudah ramah disabilitas, tempat wisata yang dikelola pemerintah tentunya. Misalnya di Kemukus sudah ada track khusus, ada di Bayanan juga, serta di Kolam Renang Kartika. Jadi tinggal sosialisasi ke tempat publik non pemerintah supaya lebih ramah lagi, ramah disabilitas, semacam masjid, gereja, dan tempat ibadah lain,” ujar Finuril saat ditemui Solopos.com, sesuai peringatan Hari Disabilitas Internasional, di Gedung IPHI Sragen, pada Rabu (21/12/2022).

Baca Juga: Peringati Hari Disabilitas Internasional, Difabel Sragen Ingin Mandiri

Anggota Forum Organisasi Disabilitas Sragen (Fordis), Budiyono mengatakan bahwa untuk 20 kantor kecamatan di Kabupaten Sragen sudah ada akses untuk penyandang disabilitas.

“Mulai dari kantor bupati, DPRD, kantor kelurahan, dan instansi pemerintah terkait lainnya untuk penyandang disabilitas sudah akses. Untuk tempat wisata, sudah, namun di Sangiran misalnya, kan tidak mungkin dikasih kursi roda. Tapi kamu memaklumi, karena memang tempatnya di atas. Untuk Kemukus, alhamdulillah, sudah bisa akses untuk naik ke lampu-lampu, hanya di mushola Kemukus saja belum akses untuk mau ibadah, semoga saja nanti dadi Pemkab bisa memutuskan,” terang Budiyono.

Sebelumnya, dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional di Kabupaten Sragen diikuti oleh 500-an orang penyandang disabilitas dari 16 organisasi yang tergabung dalam Fordis.

Dalam acara tersebut terdapat pentas seni dari para penyandang disabilitas di Kabupaten Sragen serta juga terdapat pameran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dirintis oleh para penyandang disabilitas tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya