BENAYA Belum Ditemukan

KARANGANYAR--Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar masih mencari siswa SMP Kristen 1 Solo, Benaya Edo Narwasto, yang kalap (tenggelam) di Sungai Benowo, Jumat (3/2) lalu. Hingga hari keenam, Rabu (8/2/2012), Benaya belum ditemukan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Aji Pratama Heru K ketika dihubungi Solopos.com, Rabu, mengatakan meski secara resmi menghentikan pencarian Benaya, pihaknya tetap siaga melakukan pencarian. Fokus pencarian kini bergeser ke perbatasan antara Karanganyar dan Sragen, di sekitar Plupuh. “Kami pagi, siang dan malam kami tetap siaga. Kami juga masih mencari Benaya,” ujar Heru.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Heru menuturkan saat ini kondisi air di Bengawan Solo datar. Kondisi seperti ini mestinya mempermudah pencarian. Namun korban hingga kini belum ditemukan. Pihaknya juga belum menerima informasi dari daerah di Jawa Timur tentang temuan korban kalap.

“Sampai sekarang semuanya masih nihil. Belum ada kabar tentang Benaya. Kami juga bingung padahal air Bengawan Solo kondisinya tidak tinggi,” tutur Heru.

Heru mengatakan pihak keluarga hingga kini masih berada di sekitar lokasi hilangnya Benaya di Sungai Benowo, Ngringo, Jaten. Mereka terus menggelar doa bersama di lokasi tersebut agar Benaya segera ditemukan.

Sebagaimana diberitakan, Benaya kalap terseret arus Sungai Benowo Jumat sore. Korban bersama 13 temannya mandi di sungai seusai bermain bola di lapangan Benowo. Saat itu, kondisi air sungai masih datar. Tiba-tiba datang air bah datang saat mereka mandi.
Anak-anak itu sempat terseret arus. Rekan korban, Abram Abri H, 14; Deny Gideon,15; Bagas D,15; Bayu Kristanto, 15; Apriza Arif,14; Ibanez Risti, 15; Valentino Rossi, 14; Adi Suryo, 14; Andreas Aditya, 14; Hanung Suryo, 14, Sketsa Begawan, 15, dan Hengky Rianto berhasil diselamatkan.

(JIBI/SOLOPOS/Indah Septiyaning W)