SOLOPOS.COM - Ilustrasi posko bencana (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN–Peralihan musim dari kemarau ke penghujan membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana. Di antaranya angin puting beliung, tanah longsor, dan banjir. Untuk itu, BPBD mengaktifkan kembali 427 pos komando (posko) yang tersebar di kecamatan dan desa.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Klaten, Joko Rukminto, mengatakan posko tersebut sudah terbentuk di wilayah, tetapi kinerjanya belum maksimal. Ia pun mengaktifkan kembali posko tersebut yang menjadi koordinasi awal di wilayah saat terjadi bencana.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Sebenarnya, posko tersebut sudah dibentuk beberapa waktu lalu. Jadi di setiap kecamatan, desa atau kelurahan ada satu posko untuk koordinasi saat penanganan bencana di daerah. Totalnya ada 427 posko yang tersebar di 26 kecamatan serta 401 desa dan kelurahan,” katanya saat ditemui wartawan sesuai rapat koordinasi kesiagaan bencana di Ruang C3 Pemkab Klaten, Rabu (13/11/2013).

Menurutnya, posko tersebut untuk mempercepat penananganan awal saat terjadi bencana, sehingga tidak harus menunggu kedatangan Pemkab. Petugas posko, lanjut dia, berasal dari beberapa orang perangkat desa yang bertugas melaporkan pendataan akibat bencana beserta tindak lanjutnya.

“Seperti saat terjadi angin ribut beberapa waktu lalu yang menumbangkan pohon sehingga ada satu korban jiwa. Itu bisa langsung ditindaklanjuti dari posko untuk evakuasinya dan pelaporan datanya. Jadi, adanya posko ini bisa mempermudah koordinasi secara berjenjang dari wilayah ke Pemkab. Ponsel para petugas posko juga tidak boleh dimatikan,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga berencana menyediakan beberapa peralatan di wilayah. Seperti gergaji mesin (senso) untuk memotong pohon tumbang dan mesin faksimile untuk mempercepat pengiriman laporan.

Di sisi lain, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mendukung antisipasi bencana saat peralihan musim. Salah satunya usulan pemangkasan dahan pohon di turus jalan yang membahayakan pengguna jalan jika terjadi angin puting beliung.

Terkait hal itu, Kepala Bidang Bina Marga DPU Klaten, Juwito, mengatakan telah meminta pihak unit pelaksana teknis dinas (UPTD) di setiap wilayah untuk melakukan pendataan jumlah pohon yang perlu dipangkas.

“Saat ini kami masih mendata pohon-pohon mana saja yang perlu dipangkas agar tidak membahayakan masyarakat. Selain itu, kalau usianya tua, akan kami tebang,” katanya kepada wartawan, Rabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya