SOLOPOS.COM - Tanggul Sungau Ujung di Desa Pandes, Wedi longsor hingga mengikis tanah pondasi bangunan polindes. Kerusakan itu terjadi setelah debit air meningkat pada Minggu (29/3/2015). Foto diambil Selasa (31/3/2015). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Bencana alam Klaten terjadi di Desa Kerten, Gantiwarno.  Akibat tanggul longsor, jembatan dan Polindes rawan ambrol.

Solopos.com, KLATEN  –  Jembatan di Desa Kerten, Gantiwarno serta bangunan Polindes Pandes, Wedi rawan ambrol. Kondisi itu terjadi setelah tanah pondasi jembatan serta bangunan polindes longsor akibat tergerus arus anak Sungai Dengkeng.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Jembatan rawan ambrol berada di Dukuh Jolontoro, Desa Kerten, Kecamatan Gantiwarno memiliki panjang sekitar 15 meter dengan lebar 3 meter. Jembatan yang menjadi akses warga menuju ke Desa Ngandong serta desa di wilayah Sleman dan Gunung Kidul, DIY itu membentang di atas anak Sungai Dengkeng.

Kepala Desa Kerten, Sarta, menjelaskan kerusakan jembatan yang mengalami keretakan pada pondasi sudah terjadi beberapa tahun terakhir. Kerusakan membuat permukaan jembatan menurun. Kerusakan semakin parah setelah tanah pondasi jembatan tergerus derasnya arus sungai pada Minggu (29/3/2015).

“Tanah tergerus arus sungai sehingga pondasi sisi selatan menggantung. Kalau dibiarkan terus menerus, jembatan akan ambrol,” jelas dia saat ditemui di sekitar jembatan, Selasa (31/3/2015).

Terkait kerusakan itu, Sarta mengaku sudah melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten guna mendapat penanganan darurat agar kerusakan tak semakin parah jika sewaktu-waktu arus sungaki kembali deras.

“Kami tidak melakukan penutupan sementara agar jembatan tidak dilintasi dulu karena tidak ada jalur lain. Kami berharap bisa segera dibenahi,” ujarnya.

Sementara itu, tanggul Sungai Ujung yang masih berupa tanah dengan ketinggian lima meter longsor pada Minggu (29/3/2015) pagi. Longsornya tanggul itu terjadi berbarengan dengan naiknya debit air Sungai Dengkeng yang menyebabkan banjir di sejumlah wilayah.

Kaur Pembangunan Desa Pander, Warso, mengatakan tanggul longsor sepanjang 10 meter. Derasnya arus sungai membuat tanah pondasi di bagian belakang bangunan polindes yang berdampingan dengan balai desa ikut longsor.

“Lebar tanah yang longsor mencapai 10 meter. Demi keamanan, untuk sementara ditambal menggunakan karung berisi pasir,” ujar dia.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Klaten, Sri Winoto, mengatakan sudah mengirimkan bantuan karus berisi pasir ke Desa Pandes serta Kerten. Selain itu, BPBD juga mengirim bantuan logistik serta sukarelawan guna penanganan darurat. Terkait total kerusakan serta kerugian akibat banjir yang terjadi Sabtu-Minggu (28-29/3/2015), BPBD masih melakukan validasi data.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya