SOLOPOS.COM - Ilustrasi longsor di Sambirejo Sragen

Bencana alam Sragen berupa tanah longsor menimpa Kecamatan Sambirejo. Korban longsor terpaksa berhutang lantaran minim bantuan.

Solopos.com, SRAGEN Dua warga Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, yang menjadi korban bencana tanah longsor pada Kamis (16/4/2015), terpaksa berutang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Hingga Rabu (22/4/2015), dua keluarga yang rumahnya hanyut terbawa aliran Sungai Kembang itu hanya mendapatkan bantuan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Sragen senilai Rp750.000. Sementara bantuan dari pemerintah yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang.

Warga RT 001, Dukuh Sejeruk, Desa Musuk, yang rumahnya hanyut, Sumarno, 52, mengatakan keluarganya masih mengungsi di rumah kerabat. Dia berharap pemerintah membantu korban longsor agar bisa memperbaiki rumah.

“Sepekan terakhir saya tidak bisa bekerja karena mengurus rumah dulu. Untuk biaya hidup dan makan, saya utang ke tetangga,” kata buruh bangunan itu saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Rabu (22/4/2015).

Sumarno meminta pemerintah memerhatikan korban bencana alam seperti dirinya. Selain itu, pemerintah juga didesak segera memberikan solusi terhadap permasalahan kondisi alam di desanya.

Kepala Desa Musuk, Suharno, membenarkan korban longsor belum menerima bantuan dari Pemkab Sragen. Saat bencana terjadi, dua keluarga korban longsor di desanya hanya menerima bantuan uang Rp2,5 juta dari Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman.

Dana itu habis digunakan untuk gotong royong warga memperbaiki rumah korban bencana secara seadanya. Saat ini tanah di lokasi bencana masih terus bergerak meskipun pergerakannya tidak secepat saat bencana terjadi.

“Masih ada gerakan, kan kami memasang tanda di tebing jadi terlihat pergerakan tanahnya,” ujarnya.

Dia menambahkan saat bencana Pemkab memang memberikan bantuan berupa sembako, mi instan, dan roti. Namun, bantuan tersebut digunakan untuk warga yang sedang bekerja bakti. Sedangkan korban bencana belum mendapat bantuan.

Keprihatinan atas minimnya bantuan, membuat Pemerintah Kecamatan Sambirejo menggalang dana di seluruh kantor pemerintahan, perbankan, dan sekolah di wilayah tersebut. Kepala Seksi (Kasi) Kesra Kecamatan Sambirejo, Untung, mengatakan saat ini sudah terkumpul dana senilai Rp5,727 juta dan dana tersebut kemungkinan akan terus bertambah. Nantinya, dana ini disumbangkan kepada korban bencana longsor di Desa Musuk dan Desa Jetis.

Penggalangan dana ini merupakan wujud kepedulian pemerintah kecamatan terhadap korban bencana. “Minimal bantuan ini bisa meringankan derita korban bencana,” kata dia kepada Solopos.com.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya