SOLOPOS.COM - Kepala Pelaksana Harian BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto (kiri) mengecek kondisi tanah di Dusun Nglorog, Desa Hargorejo, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri yang terdapat rekahan, Sabtu (14/3/2015) akhir pekan lalu. (Istimewa)

Bencana alam Wonogiri dalam kurun waktu tiga bulan terakhir menyebabkan kerugian hingga Rp16,389 miliar.

Solopos.com, WONOGIRI — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri mencatat total kerugian akibat bencana alam di Wonogiri pada Januari 2015 sampai 25 Maret 2015 mencapai Rp16,389 miliar.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Nilai kerugian itu lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada Januari 2015-Maret 2014, kerugian akibat bencana alam di Wonogiri hanya Rp6 miliar.

“Dari hasil rekapitulasi bencana di Wonogiri pada awal tahun ini, sampai akhir maret terjadi empat jenis bencana, yakni tanah longsor, banjir, angin ribut, dan kebakaran,” ujar Kepala BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto, ketika ditemui Solopos.com, seusai rapat koordinasi (rakor) penanggulangan bencana di Ruang Data Setda Wonogiri, Rabu (25/3/2015).

Dia mengatakan ada 63 kejadian bencana yang meliputi empat jenis bencana tersebut. Bencana-bencana itu terjadi di 247 lokasi. Dari sisi korban manusia, kejadian bencana sepanjang Januari-Maret 2015 mengakibatkan satu orang meninggal dunia, satu orang luka berat, tiga orang luka ringan, dan tiga orang menjalani rawat jalan, tiga keluarga mengungsi secara permanen, dan delapan keluarga mengungsi sementara.

“Warga yang mengungsi tetap sebanyak 10 jiwa dan mengungsi sementara sebanyak 34 jiwa,” kata dia.

Bambang mengatakan bencana di Wonogiri merusak sejumlah fasilitas infrastruktur dan noninfrastruktur. Untuk kerusakan noninfrastruktur total kerugiannya Rp2,019 miliar. Sedangkan kerusakan infrastruktur senilai Rp14,37 miliar.

“Kami mendata total keseluruhan kerugian infrastruktur di Wonogiri mencapai Rp16,389 miliar. Kerusakan infrastruktur itu tersebar di kecamatan seperti Kismantoro, Pracimantoro, Bulukerto, Nguntoronadi, dan lainnya,” papar dia.

Disinggung mengenai dana perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana, Bambang menyerahkannya kepada masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait. Dia mencontohkan kerusakan jalan kabupaten, yang berwenang memperbaiki adalah Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri.

“Kami hanya bertugas untuk tanggap bencana. Sedangkan penanggulangan pascabencana diserahkan ke masing-masing SKPD,” kata dia.

Sementara itu, Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakuat Setda Wonogiri, Bambang Haryadi, mengatakan rapat koordinasi sangat penting karena di Wonogiri sering terjadi bencana.

“Rapat koordinasi kami lebih menekankan perbaikan infrastruktur milik Pemkab yang rusak akibat bencana dan persiapan tanggap darurat. Kerusakan infrastruktur dapat menggunakan dana tidak terduga 2015 senilai Rp1 miliar,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya