SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Harian Jogja)

Bencana banjir Solo membuat BPBD Solo telah  mengantisipasi dengan mengaktifkan posko 24 jam.

Solopos.com, SOLO–Mendekati puncak musim penghujan yang diprediksi pada Januari dan Februari 2016, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo menyiagakan tiga posko di Solo. Posko tersebut siaga 24 jam untuk memantau kewaspadaan bencana banjir.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Menurut Kepala Pelaksana Harian BPBD Solo, Gatot Sutanto, tiga posko tersebut berada di Kota Barat, Pedaringan, dan Gading.
Masing-masing posko akan dimaksimalkan sebagai titik koordinasi penanggulangan bencana di wilayah sekitarnya.

“Kami mulai menyiagakan tiga posko tersebut karena tiga pekan lalu air di Sungai Bengawan Solo mulai naik dan statusnya siaga satu. Meskipun saat ini sudah kembali normal, kami tetap waspada dengan meningkatkan koordinasi di kecamatan serta warga yang tinggal di dekat sungai. Kami meminta mereka untuk selalu memantau ketinggian air dan segera melapor jika semakin tinggi,” katanya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Jumat (18/12/2015).

Ia juga memantau 20 kelurahan di lima kecamatan yang rawan bencana dari hasil pendataan April lalu. Dari lokasi itu, kewaspadaan terutama di wilayah Banyuanyar di Banjarsari, beberapa kelurahan di Pasar Kliwon, dan beberapa kelurahan di Jebres.

Selain itu, ia juga menyiagakan sejumlah peralatan seperti perahu karet dan dayung, genset, dan pompa air. Gatot juga menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak seperti sukarelawan, TNI, Polri, dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk pantauan pintu air.

Terkait kewaspadaan bencana banjir, Gatot mengimbau masyarakat untuk ikut mencegahnya dengan tidak membuang sampah di sungai agar aliran air tetap lancar. Selain itu, bagi warga yang tinggal di lokasi langganan banjir untuk menyimpan dokumen penting ke tempat yang lebih aman.

“Selain itu, juga mengamankan barang-barang elektronik ke tempat yang lebih tinggi dan rutin mengecek instalasi listrik agar tidak mudah korsleting. Meskipun musim hujan, kebakaran bisa terjadi karena hubungan arus pendek. Kami juga mengimbau orang tua untuk selalu memperingatkan anaknya agar jangan bermain di sungai karena saat hujan, arusnya bisa tiba-tiba berubah deras,” imbuhnya.

Sementara, Kepala DPU Solo, Endah Sitaresmi Suryandari, juga menyiagakan semua petugas pintu air di Solo untuk mewaspadai bencana banjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya