SOLOPOS.COM - Polisi membersihkan jalur Solo-Selo-Boyolali, tepatnya di Desa Genting, Cepogo, yang tertimbun tanah akibat longsor, Jumat (19/12/2014) siang. (Hijriah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Bencana Boyolali diantisipasi dengan membentuk satgas khusus tanggap bencana.

Solopos.com, BOYOLALI – Kepolisian Resort (Polres) Boyolali membentuk Tim Polisi Peduli Lingkungan dan Masyarakat yang merupakan satuan tugas khusus tanggap bencana. Tim itu terdiri atas gabungan Satuan Sabhara dan Satuan Binmas Polres Boyolali. 

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, menyampaikan satgas khusus tanggap bencana dibentuk untuk memaksimalkan peran dan bantuan anggota Polri kepada masyarakat yang terkena bencana.

“Kami ingin dengan adanya satgas khusus tanggap bencana, anggota polisi bisa secara cepat, tepat, dan trengginas hadir untuk membantu masyarakat yang menjadi korban bencana alam,” kata Kapolres kepada , Jumat (27/3/2015).

Menurut Kapolres, tindakan cepat dan ketepatan anggota dalam membantu penanganan bencana telah dibuktikan dalam enam kali bencana yang terjadi di Boyolali sepanjang Januari- Maret 2015.

“Seperti diketahui, tiga bulan terakhir ini sudah ada enam kali bencana tanah longsor, angin ribut, dan puting beliung. Kehadiran tim polisi peduli lingkungan dan masyarakat ini mendapat respons yang sangat positif dari masyarakat,” imbuh Kapolres.

Kapolres menyebut dibentuknya satgas khusus penanganan bencana ini sangat penting karena wilayah Boyolali termasuk kawasan rawan bencana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya