Bencana Karanganyar, BPBD mengusulkan relokasi terhadap lima keluarga di Ngargoyoso.
Solopos.com, KARANGANYAR — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat agar merelokasi lima keluarga di Desa Ngargoyoso, Kecamatan Ngargoyoso.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Alasannya, lima keluarga itu tinggal di lokasi rawan bencana alam tanah longsor. Rencana relokasi terhadap lima keluarga atau 15 orang itu diharapkan bisa dilaksanakan pada 2017 ini.
Sekretaris BPBD Karanganyar, Hendro Prayitno, menyampaikan lokasi relokasi menggunakan tanah oro-oro. “Ada 5 keluarga atau 15 jiwa dan 2 orang di antaranya adalah [anak] balita. Di Desa Ngargoyoso. Rencana relokasi 2017 menggunakan APBD Karanganyar. Tetapi, tergantung keputusan Pemkab,” kata Hendro saat ditemui wartawan di Markas BPBD Karanganyar, Kamis (4/5/2017).
Camat Ngargoyoso, Edi Sukiswandi, membenarkan adanya rencana itu. Tetapi, Edi belum dapat memberikan informasi lebih detail karena kesibukan yang sedang dilakukan saat dihubungi
Di sisi lain, BPBD Karanganyar memberikan peringatan kepada warga tentang lokasi rawan longsor. BPBD membuat dan memasang rambu-rambu semi permanen pada Kamis. Enam rambu-rambu itu dipasang di sejumlah lokasi rawan longsor di Jenawi dan Ngargoyoso.
“Bikin rambu-rambu peringatan dan dipasang di jalan yang berbahaya karena rawan longsor. Selain itu dipasang di kawasan longsor. Sementara ini di lokasi itu. Nanti akan ditambah lagi. Ini bagian dari memperingatkan warga supaya waspada,” jelas dia.
Informasi yang dihimpun
Tanah longsor masih terjadi di Kecamatan Kerjo, tepatnya di Dukuh Kerjo, RT 001/RW 002, Desa Sumberejo, Kerjo pada Selasa (2/5/2017) pukul 13.00 WIB. Tanah longsor menimpa garasi mobil milik Ismadi.
Longsor kali terakhir terjadi di Dukuh Tempukrejo, RT 002/RW 004, Desa Jenawi, Jenawi, Rabu (3/5/2017) pukul 17.30 WIB. Tanah longsor menimpa jalan di belakang rumah Prapto Wiyono, 55.
Hendro mengingatkan warga agar waspada dan mawas terhadap setiap tanda alam.