Soloraya
Rabu, 25 Mei 2016 - 14:30 WIB

BENCANA KARANGANYAR : Jembatan Darurat Tasin Belum Digarap, Bupati Berang

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bencana tanah longsor susulan terjadi di Dusun Tasin, Desa Beruk, Jatiyoso, Jumat (12/2/2016) pukul 00.30 WIB. Tanah longsor menyapu lahan pertanian, jembatan, 1 excavator, 1 ekor sapi, 3 ekor kambing, satu rumah dan toko, dan membendung sungai yang mengalir di dekat Dusun Jengglong. (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Bencana Karanganyar, Bupati berang dengan belum dikerjakannya jembatan darurat Tasin.

Solopos.com, KARANGANYAR–Rencana pembangunan jembatan darurat di Dusun Tasin, Beruk, Jatiyoso, Karanganyar, pascamusibah tanah longsor Februari 2016, hingga kini belum teralisasi.

Advertisement

Bahkan hingga Selasa (24/5/2016) fondasi jembatan darurat bernilai lebih kurang Rp500 juta belum dipasang. Informasi itu disampaikan Ketua Komisi D DPRD Karanganyar, Endang Muryani, saat ditemui wartawan di Gedung DPRD setempat, Rabu (25/5/2016).

“Laporan yang disampaikan pimpinan SKPD terkait kepada saya, fondasi jembatan sudah mulai digarap. Setelah saya cek ke warga Beruk, ternyata belum ada aktivitas proyek sedikit pun. Setelah sekian bulan, jembatan belum juga terbangun,” tutur dia.

Advertisement

“Laporan yang disampaikan pimpinan SKPD terkait kepada saya, fondasi jembatan sudah mulai digarap. Setelah saya cek ke warga Beruk, ternyata belum ada aktivitas proyek sedikit pun. Setelah sekian bulan, jembatan belum juga terbangun,” tutur dia.

Endang mempertanyakan keseriusan Pemkab dalam penanganan pascabencana alam di Beruk. Selama berbulan-bulan, warga hanya diberi jembatan sesek untuk aktivitas sehari-hari. Jembatan dari anyaman bambu itu belum bisa dilalui mobil pengangkut hasil bumi.

“Kalau hanya jembatan sesek, bagaimana aktivitas ekonomi masyarakat bisa pulih? Masyarakat Dusun Pengkok dan Pondok [Beruk] butuh jembatan darurat dengan konstruksi bisa dilalui kendaraan roda empat untuk menjual dagangan hasil bumi,” imbuh dia.

Advertisement

“SKPD terkait harus duduk bersama lagi, mengesampingkan ego sektoral. Mari bersama-sama menyelesaikan masalah ini segera. Momentum hari Lebaran jangan sampai terlewat. Warga harus bisa mendulang rezeki dari momentum akbar itu,” ujar Endang.

Terpisah, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menyatakan sedari awal telah memerintahkan jajarannya untuk segera memulihkan aktivitas masyarakat terdampak bencana longsor. Salah satu yang dinilai krusial pembangunan jembatan darurat.

Terkait belum dikerjakannya jembatan darurat, dia menilai jajarannya ndlewer atau tak bekerja sesuai perintah.

Advertisement

“Perintah saya jelas, dikerjakan lebih cepat lebih bagus. Sebelum Lebaran jadi. Tapi kalau faktanya belum dikerjakan itu namanya ndlewer,” tutur dia.

Yuli, panggilan akrab Bupati, menilai relatif tak ada kendala berarti dalam penanganan pascabencana di Beruk. Anggaran pembuatan jembatan darurat sudah ada Rp500 juta. “Kesulitannya apa, kan tidak ada. Pejabat SKPD tidak sigap,” tambah dia.

Berdasarkan catatan Solopos.com, bukit Tasin, Beruk, longsor Rabu (10/2/2016) lalu lantaran diguyur hujan deras berjam-jam. Material longsoran menutup akses dari dan menuju Dusun Pengkok dan Pondok, Beruk. Padahal jalur itu merupakan jalur ekonomi warga.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif