SOLOPOS.COM - Petugas pemadam kebakaran dibantu tim SAR Karanganyar, BPBD Karanganyar, TNI, Polisi, warga, dan lain-lain menyemprotkan air ke rumpun bambu yang longsor di bagian bawah sebelah barat parkir B kompleks Makam Astana Giribangun, Selasa (23/12/2014). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Bencana Karanganyar berupa tanah longsor masih mengancam. Untuk itu warga diminta tetap waspada.

Solopos.com, KARANGANYAR— Turunnya intensitas hujan akhir-akhir ini tidak berarti aman bagi daerah-daerah rawan longsor.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar justru mengimbau kepada msyarakat untuk tetap waspada. Sebab hujan yang sempat terhenti beberapa hari akan menimbulkan retakan tanah yang menjadi salah satu faktor terjadinya tanah longsor.

Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar, Aji Pratama Heru, mengatakan tidak menentunya intensitas hujan yang terjadi diKaranganyar justru menjadi kekhawatiran tersendiri.

“Cuaca seperti ini yang justru kami takutkan. Terhentinya hujan dalam beberapa hari tentu menimbulkan retakan pada tanah, karena kering. Jika kondisi tersebut diguyur lagi dengan hujan, akan sangat berbahaya,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu (11/1/2015).

Menurutnya dari sekian banyak kejadian tanah longsor, faktor penyebabnya adalah karena adanya retakan tanah yang terguyur air hujan.

“Sebab tanah yang retak, bagian dalamnya gembur, sehingga ketika disiram air akan longsor,” kata dia. Untuk itu dia berharap agar masyarakat yang berada di daerah-daerah rawan tanah longsor.

Dia juga mengatakan hingga saat ini pos-pos siaga bencana yang disiapkan BPBD di beberapa lokasi masih tetap dioperasikan.

“Masih, yang di Matesih masih, yang di Kebakkramat. Sebab informasi dari BMKG [Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika], cuaca ekstrim akan terjadi pada Januari hingga Februari nanti,” kata dia.

Sementara itu Camat Ngargoyoso, Tyas Ngambar Widyowati, mengatakan hingga saat ini tim tanggap bencana Kecamatan Ngargoyoso juga masih berjaga. Bahkan jadwal piket jaga pun masih di aktifkan.

“Piket masih. Kami masih terus waspada. Bahkan dalam waktu dekat ini tim siaga bencana kembali akan melakukan susur gunung untuk mengetahui kondisi alam di wilayah Ngargoyoso,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya