SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meninjau Dusun Guyon, Desa Tengklik, Tawangmangu, Karanganyar, Rabu (28/1/2015). Ganjar meminta adanya relokasi untuk warga Guyon yang teracam bencana, setelah tanah di wilayah tersebut ambles sejak beberapa tahun terakhir. (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Bencana Karanganyar mengancam warga Guyon, Desa Tengklik, Tawangmangu. Gubernur Jateng menyatakan warga harus direlokasi karena tanah semakin ambles.

Solopos.com, KARANGANYAR – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berharap segera ada tindakan cepat untuk menyelamatkan warga yang tinggal di 12 rumah di Dusun Guyon, Desa Tengklik, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pemerintah Provinsi Jateng pun akan menyiapkan anggaran jika dibutuhkan untuk program relokasi.

Pernyataan tersebut disampaikan Ganjar seusai meninjau langsung kondisi dusun yang berada tak jauh dari Grojogan Sewu tersebut, Rabu (28/1/2015).

Menurut dia, warga yang sampai saat ini masih bermukim di lokasi tersebut harus segera dipindahkan.

“Saya kira alat [early warning sistem] yang sudah dipasang oleh beberapa perguruan tinggi di sini sudah memberikan peringatan. Ini semakin turun [ambles], ya [warga] harus pindah,” kata dia.

Ganjar berharap pemerintah setempat segera mendata warga yang masih tinggal di lokasi rawan bencana tersebut dan memberikan sosialisasi tentang bahaya yang mengancam mereka.

“Tadi sudah ada satu warga yang siap untuk dipindahkan. Maka akan kami bantu. Nah untuk warga yang lain, kami minta segera ada sosialisasi,” kata dia.

Ganjar mengatakan pemerintah provinsi siap menyediakan anggaran Rp15 juta per rumah.

“Dari Pemkab Karanganyar dan BNPB [Badan Nasional Penanggulangan Bencana] Provinsi juga siap membantu, sehingga masing-masing rumah bisa mendapatkan bantuan Rp45 juta,” kata dia.

Namun warga diharapkan dapat mencari lahan sendiri untuk tempat tinggalnya yang baru.

Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Nugroho, mengatakan dalam tiga hari terakhir pergerakan tanah di lokasi tersebut cukup banyak.

“Lahan yang berada di halaman warga sekarang sudah turun. Padahal tiga hari lalu belum,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya