SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Solopos/Dok)

Bencana Karanganyar terjadi sepanjang Sabtu (31/1/2015). Tanah longsor terjadi di Tawangmangu, sementara banjir terjadi di wilayah Gondangrejo.

Solopos.com, KARANGANYAR — Bencana alam tanah longsor dan banjir melanda sejumlah wilayah di Bumi Intan Pari akibat hujan deras pada Sabtu (31/1/2015).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Tanah longsor melanda Dukuh Tapan, RT 002/ RW 009, Desa Sepanjang, Tawangmangu sekitar pukul 13.30 WIB. Informasi yang dihimpun Solopos.com, tanah longsor mengakibatkan satu rumah milik Giman rusak. Beruntung tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Nugroho, membenarkan kejadian itu.

“Iya ada tanah longsor. Akibatnya rumah salah satu warga, Giman, rusak. Kerusakan terjadi karena rumah tertimpa batu besar,” kata Nugroho saat dihubungi Solopos.com, Sabtu.

Nugroho memprediksi kerugian Rp3 juta. Selain bencana tanah longsor di Tawangmangu, warga tiga rukun tetangga (RT) di Desa Dayu, Gondangrejo kebanjiran.

Banjir

Sebanyak 17 kepala keluarga (KK) di Dukuh Tanjung, Kebayanan Tanjung, RT 001, RT 002, RT 003/ RW 004, Desa Dayu, Gondangrejo kebanjiran. Ketinggian air bervariasi antara 0,5 meter-1,5 meter.

Selain rumah milik 17 KK, areal persawahan seluas 17 hektare juga terendam air. Padahal usia padi tinggal panen sekitar 15 hari lagi. Informasi yang dihimpun Solopos.com, banjir terjadi sekitar pukul 19.00 WIB.

Kepala Desa Dayu, Sumarno, menuturkan banjir terjadi karena curah hujan tinggi. Hal itu menyebabkan Sungai Cemoro meluap dan menggenangi rumah milik 17 KK. “Wilayah ini memang pernah kebanjiran sekitar 6-7 tahun yang lalu. Ini kebanjiran lagi karena Sungai Cemoro meluap. Curah hujan tinggi tadi (Sabtu),” ujar Sumarno saat dihubungi Sabtu.
Sumarno menjelaskan air berangsur-angsur surut saat dihubungi Solopos.com sekitar pukul 21.00 WIB. Bahkan sejumlah warga sudah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan sisa banjir yang mengotori rumah. Namun, menurut Sumarno beberapa warga masih mengungsi ke sejumlah tempat karena air belum surut.
“Warga yang rumahnya terendam sekitar 0,5 meter ya sudah bersih-bersih rumah. Tapi yang 1 meter-1,5 meter sepertinya belum semua kembali. Beberapa warga masih mengungsi ke tempat yang aman. Tetapi air sudah surut,” tutur dia.

Sumarno mengungkapkan belum dapat memprediksi nominal kerugian. Mereka masih berkonsentrasi mengecek kondisi rumah dan warga yang tertimpa bencana. “Kami masih mendata. Sekarang konsentrasi penanganan dahulu,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya