Bencana Karanganyar diwaspadai yakni berupa tanah longsor.
Solopos.com, KARANGANYAR – Dua rekahan tanah di Dusun Dukuh, Koripan, Matesih, dan Dusun Melikan, Desa/Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, dipantau intensif untuk mewaspadai kemungkinan tanah longsor.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Penjelasan tersebut disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Nugroho, saat ditemui Pemantauan dilakukan para sukarelawan, personel BPBD, dan tokoh masyarakat untuk mengetahui terjadi pergerakan tanah lagi atau tidak. Berdasarkan catatan BPBD, lebar rekahan tanah selalu bertambah sekitar lima hingga 10 sentimeter, seusai musim penghujan. “Potensi melebarnya rekahan cukup tinggi,” kata dia. Nugroho menjelaskan ancaman longsor di dua titik rekahan tersebut terbilang tinggi, utamanya bila terjadi hujan deras beruntun. Di sisi lain, puluhan personel tim gabungan telah menyelesaikan pembuatan jalur darurat dari dan menuju Dusun Pengkok dan Dusun Pondok, Beruk, Jatiyoso, Karanganyar, Minggu (14/2/2016). Jalur yang dibuat di bagian atas dari titik longsor tersebut diproyeksikan menjadi jalur sementara masyarakat, sembari menunggu pembersihan material longsor yang menutup jalur utama.
Nugroho berharap terbukanya jalur darurat memulihkan kembali aktivitas ekonomi masyarakat. “Jalur ini bisa dilalui sepeda motor sambil mengangkut sayur mayur dan dagangan,” tutur dia. Salah seorang warga Dusun Pengkok RT 002/RW 001 Beruk, Sri Lestari, 20, meminta tim gabungan segera menyingkirkan material longsor dari jalur utama dan membuat jembatan darurat. Alasannya, menurut mahasiswa semester I STAIMUS Surakarta tersebut, jalur tersebut sangat vital bagi aktivitas ekonomi warga. “Jalur itu sangat penting, tolong diperbaiki,” tutur dia.