SOLOPOS.COM - Ilustrasi Beras (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi

Ilustrasi

Solopos.com, WONOGIRI — Sedikitnya 4.103 keluarga yang tersebar di 11 desa/kelurahan di empat kecamatan kekurangan pangan, khususnya makanan pokok berupa beras.  Kondisi itu dipicu oleh berbagai sebab, seperti kekeringan, bencana tanah longsor, dan kemiskinan.
Untuk mencukupi kebutuhan beras ribuan keluarga itu, pemerintah kecamatan di masing-masing wilayah telah mengajukan permohonan bantuan beras ke Kantor Ketahanan Pangan Wonogiri.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pekan ini, petugas satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tersebut berencana merampungkan survei lokasi dan secepatnya mendistribusikan beras. Dengan asumsi satu keluarga beranggotakan empat jiwa membutuhkan 10-15 kilogram (kg) beras untuk sepuluh hari, maka Pemkab membutuhkan total 61,5 ton beras.

Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Intensifikasi Pangan, Tiningsih, mewakili Plt Kepala Kantor Ketahanan Pangan Wonogiri, Bambang Haryadi, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (16/9/2013), mengungkapkan sebenarnya di Kabupaten Wonogiri tidak ada wilayah yang masuk kategori sangat rawan pangan.

Semua daerah, termasuk empat kecamatan yang mengajukan bantuan beras, yakni Kismantoro, Pracimantoro, Paranggupito, dan Manyaran, dalam situasi cukup pangan. Namun, lantaran ada faktor di luar kondisi normal, empat kecamatan itu kini membutuhkan bantuan.

“Sebenarnya tidak ada yang, kalau dalam peta kerawanan pangan, masuk kelompok merah. Semuanya hijau muda atau cukup pangan. Tapi karena ada kekeringan, lalu bencana, dan banyaknya warga yang sangat miskin, jadi mereka sekarang ini mengajukan bantuan beras. Pekan lalu permohonan sudah masuk, pekan ini saya targetkan selesai survei dan beras bisa langsung didistribusikan,” terang Tiningsih.

Beruntung, banyaknya permohonan bantuan beras itu bisa dikaver cadangan beras Pemkab. Menurut Tiningsih, Pemkab Wonogiri memiliki cadangan beras sebanyak 100 ton yang dititipkan di Gudang Bulog. Selain itu, mulai tahun ii telah Pemkab menambah cadangan beras dalam bentuk gabah sebanyak 33,65 ton atau setara 21,5 ton, yang disimpan di gudang beras Pemkab di Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri.
Cadangan beras Pemkab itu sampai saat ini baru diambil 830 kg gabah kering atau setara 500 kg beras untuk membantu warga Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, yang tinggal di daerah kekeringan.

Sementara itu, kondisi kekurangan pangan itu diakui sejumlah kalangan. Kepala Desa Gendayakan, Kecamatan Paranggupito, Heri Sutopo, saat dihubungi Solopos.com, Senin, mengakui sebagian dari 511 keluarga di desanya mulai kesulitan membeli beras.
Menurutnya, uang yang semula mereka alokasikan untuk membeli beras terpaksa dialihkan membeli air bersih. Selama musim kemarau ini, satu keluarga di desa tersebut bisa membeli air bersih hingga 4-5 tangki dengan harga Rp140.000 per tangki 6.000 liter.

“Banyak warga kami yang sudah menjual ternak, terutama kambing, untuk membeli air bersih. Yang tidak punya ternak, terpaksa menggunakan uang beras untuk beli air. Warga yang sudah biasa makan beras sekarang harus masak tiwul lagi, makanya kami menyampaikan usulan bantuan itu,” beber Heri.

Tak hanya masalah beras, Heri menambahkan lokasi desanya yang agak sulit dijangkau juga membuat bantuan air bersih yang diharapkan hanya datang beberapa. Dia berharap para pemberi bantuan tidak mengabaikan warga di desanya yang dilanda kekurangan air bersih.

Sekretaris Camat (Sekcam) Pracimantoro, Warsito, menyampaikan hal senada. Dia mengatakan warga di tiga desa di kecamatan tersebut saat ini membutuhkan bantuan beras. Meskipun, dia mengakui, warga bisa menerima walau hanya mengkonsumsi tiwul hasil dari singkong panen sendiri.

“Harga air bersih di tempat kami sudah Rp120.000-Rp140.000 per tangki. Untungnya kami banyak dapat bantuan air bersih. Walau begitu, tetap warga kami ini membutuhkan bantuan beras, karena praktis lahannya tidak menghasilkan apa-apa. Hasil panen singkong sekarang mungkin masih cukup. Tapi kalau kekeringan berlanjut, mereka pasti kekurangan,” kata Warsito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya