SOLOPOS.COM - Banjir menggenangi sawah dan jalan raya di Karangdowo, Klaten, Kamis (10/11/2016). (JIBI/Solopos/Tri Wiharto)

Bencana Klaten diwaspadai BPBD dengan menyiapkan anggaran darurat.

Solopos.com, KLATEN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten menyiapkan anggaran kedaruratan bencana alam sepanjang tahun 2017 senilai Rp500juta. Jumlah anggaran yang termasuk dalam dana siap pakai (DSP) itu jauh lebih besar dibandingkan tahun 2016, yakni senilai Rp60 juta.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala BPBD Klaten, Bambang Giyanto, mengatakan DSP disediakan guna menghadapi berbagai potensi bencana alam di Kabupaten Bersinar. Ia mengungkapkan masih tingginya frekuensi hujan akhir-akhir ini mengakibatkan potensi terjadinya bencana alam semakin besar. Hal ini mendasari Pemerintah Kabupaten Klaten menambah DSP.

“DSP ini hanya digunakan saat terjadi bencana. Itu pun perlu diatur penggunaannya [disertai laporan administrasi]. DSP memang perlu disediakan karena bencana itu susah diprediksi,” katanya saat ditemui wartawan di kantornya, Jumat (9/12/2016).

Bambang Giyanto mengatakan DSP tahun 2016 senilai Rp60 juta belum digunakan dalam penanganan bencana di Kabupaten Bersinar. Penanganan bencana yang terjadi di Klaten, seperti banjir, angin ribut, dan tanah longsor memperoleh kepedulian dari Provinsi Jateng dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten.

“Terkadang, saat kejadian, ada bantuan dari provinsi dan dari PemkabKlaten sendiri. Meski DSP kami kecil di tahun 2016, banyak yang peduli dengan kemanusiaan di sini. Di tahun 2017 ini DSP tetap dianggarkan karena bencana tidak ada yang tahu kapan datangnya,” katanya.

Disinggung tentang potensi bencana alam di Klaten, Bambang Giyanto menyebutkan musibah banjir dan angin ribut masih sering terjadi.
“Prediksi kami, curah hujan masih tinggi hingga Maret. Hal ini yang menyebabkan DSP tahun 2017 perlu disiapkan dan nominalnya lebih besar dari 2016,” kata dia.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Klaten, Budi Prasetyo, mengatakan daerah rawan banjir di Klaten berada di sepanjang aliran Sungai Dengkeng, seperti di Gantiwarno, Cawas, Bayat, Karangdowo, Trucuk, dan Juwiring.

“Pemantauan terus dilakukan di musim seperti ini, salah satunya denganmengerahkan relawan yang di masing-masing daerah. Begitu ada bencana,para relawan langsung turun. Biasanya, juga memperoleh bantuan dariinstansi lain, baik instansi negeri dan swasta,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya