Soloraya
Senin, 11 April 2016 - 19:40 WIB

BENCANA KLATEN : Bangunan Tua Roboh, 2 Warga Terluka

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi rumah di Ngawen yang ambruk dan menimpa dua warga setempat. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Bencana Klaten menyebabkan dua warga Ngawen terluka.

Solopos.com, KLATEN–Sebanyak dua warga Desa Candirejo, Ngawen tertimpa bangunan saat kerja bakti perobohan bangunan warga setempat, Minggu (10/4/2016) sore. Salah satu korban mengalami luka berat.

Advertisement

Rumah roboh milik Wariyem, warga RT 023/RW 010, Dukuh Kemiri, Desa Candirejo, Ngawen. Salah satu warga, Sasmito, mengatakan perobohan bangunan dilakukan lantaran kondisi bangunan yang sudah rapuh serta selama ini tak dihuni. Ia menjelaskan sejak Minggu pagi sekitar tujuh warga kerja bakti membongkar bangunan.

Namun, sekitar pukul 14.30 WIB bangunan ambrol dan menimpa dua warga. Melihat peristiwa itu, warga lantas melakukan evakuasi dan membawa kedua korban bernama Yitno, 70, dan Agus, 50, ke rumah sakit. Kedua korban merupakan bapak dan anak.

“Untuk Pak Yitno itu yang parah tertimpa kayu bangunan pada kepala belakang. Saat kejadian yang bersangkutan sedang duduk di bawah tembok,” jelas Sasmito saat ditemui wartawan, Senin (11/4/2016).

Advertisement

Camat Ngawen, Anang Widjatmoko, mengatakan salah satu korban yakni Yitno masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Sementara, korban lainnya bernama Agus hanya mengalami luka ringan. “Untuk Pak Yitno itu mengalami luka berat pada bagian kepala dan tadi saat Muspika menjenguk ke rumah sakit kondisinya sudah membaik. Pak Yitno tertimpa kayu penyangga rumah saat menunggu gotong royong. Jadi, beliau duduk di teras sementara ada warga yang bekerja di bagian atap bangunan. Tahu-tahu, bangunan ambruk. Setelah ambruk, warga langsung melakukan evakuasi,” jelas dia.

Saat ini masih ada bagian bangunan yang berdiri dan disangga kayu. Terkait kondisi sisa bangunan yang rawan, Anang mengatakan sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa, polsek, serta koramil guna membantu pembongkaran rumah. Hanya, pembongkaran masih menunggu kesiapan pemilik bangunan.

“Sudah kami koordinasikan dengan pemerintah desa, kapolsek, dan koramil untuk dilakukan gerakan pembongkaran sisa bangunan oleh warga dibantu sukarelawan. Hanya, pembongkaran menunggu kesiapan pemilik bangunan yang masih kepikiran korban,” katanya.

Advertisement

Sebelumnya, sebuah rumah nonpermanen yang dihuni Ngatinah, 73, warga Dukuh Puton, Desa Candirejo ambruk, Jumat (8/4/2016). Rumah ambruk lantaran material bangunan yang sudah rapuh. Beruntung dari kejadian itu tak ada korban jiwa.

Terkait kondisi bangunan lainnya di Desa Candirejo, Anang tak menampik masih banyak bangunan masuk kategori tak layak huni dan rawan ambruk. Ia menyebut laporan dari pemerintah desa setempat jumlahnya mencapai 100an rumah. “Nanti kami upayakan untuk mendapat bantuan baik dari pemerintah kabupaten maupun provinsi,” urai dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif