SOLOPOS.COM - Camat Bayat, Edy Purnomo, menunjukkan aliran Sungai Dengkeng yang deras, Selasa (13/1/2015). Derasnya aliran sungai itu membuat satu pekarangan milik warga hilang. (Taufiq Sidik/JIBI/Solopos)

Bencana Klaten diantisipasi salah satunya dengan menormalisasi sungai. BBWSB menggangarkan Rp97 miliar untuk normalisasi Kali Dengkeng.

Solopos.com, KLATEN – Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) menganggarkan Rp97 miliar untuk normalisasi Kali Dengkeng tahun depan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten, Abdul Mursyid, akhir pekan lalu, mengatakan telah berkoordinasi dengan BBWSBS terkait upaya normalisasi Kali Dengkeng yang memiliki banyak tanggul kritis tersebut.

“Beberapa waktu lalu saya ke BBWSBS untuk berkoordinasi tentang normalisasi Kali Dengkeng. Ternyata pada 2016 akan dianggarkan sekitar Rp97 miliar di APBN [Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara] untuk normalisasi itu,” kata dia.

Menurut Mursyid, normalisasi itu di antaranya berupa perbaikan tanggul yang jebol dan beberapa cekdam yang rusak. Selain itu juga ada pembuatan beberapa cekdam baru untuk mencegah banjir. Terkait lokasi-lokasi yang akan diperbaiki, sudah ditentukan oleh BBWSBS.

“Di sepanjang Kali Dengkeng memang banyak tanggul yang kritis sehingga memerlukan perbaikan permanen. Juga di beberapa anak Kali Dengkeng, di antaranya di Kali Jaran dan Kali Gamping di Kecamatan Cawas yang menyebabkan banjir di beberapa wilayah di sekitarnya. Perbaikan itu akan diutamakan di wilayah yang rawan banjir,” ujar dia.

Sedangkan untuk anggaran tahun ini, lanjut dia, BBWSBS fokus di wilayah Jawa Timur seperti di Tuban dan Lamongan. Di daerah itu ada beberapa sungai kecil yang mengalir ke Sungai Brantas yang merupakan sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa setelah Sungai Bengawan Solo. Di beberapa wilayah itu juga sering terjadi banjir akibat luapan sungai.

Seperti diberitakan sebelumnya, tanggul nonpermanen di Kali Jaran di Dukuh Burikan, Desa Burikan, Kecamatan Cawas jebol, Senin (2/3/2015). Jebolnya tanggul di aliran sungai yang bermuara di Kali Dengkeng tersebut akibat derasnya arus dan banyaknya lubang tikus. (baca: Tanggul di Burikan ini Jebol Gara-Gara Tikus)

Selain itu, saat berkunjung ke BPBD Klaten, Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatin) dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho juga menilai kondisi Kali Dengkeng mendesak untuk dinormalisasi.

Tapi, sesuai tupoksi, BNPB hanya bisa mengusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum, sedangkan BPBD Klaten dan BPBD Provinsi Jawa Tengah bisa berupaya berkoordinasi dengan BBWSBS.

Menurutnya, biaya total untuk normalisasi Kali Dengkeng itu bisa mencapai triliunan rupiah sehingga tidak akan mampu ditanggung pemerintah daerah dan provinsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya