Soloraya
Jumat, 24 Februari 2012 - 20:55 WIB

BENCANA LONGSOR: Peralatan Minim, Warga Kesulitan Bersihkan Tanah Longsor

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PEMBERSIHAN -- Alat berat ekskavator dikerahkan untuk membersihkan jalur Karangpandan-Matesih yang tertutup tanah longsor. Akan tetapi alat berat ini tidak bisa dikerahkan untuk membersihkan tanah longsor di Dusun Banjar, Desa Gerdu karena jembatan yang harus dilalui dokhawatirkan tidak mampu menahan bobotnya. (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

PEMBERSIHAN -- Alat berat ekskavator dikerahkan untuk membersihkan jalur Karangpandan-Matesih yang tertutup tanah longsor. Akan tetapi alat berat ini tidak bisa dikerahkan untuk membersihkan tanah longsor di Dusun Banjar, Desa Gerdu karena jembatan yang harus dilalui dokhawatirkan tidak mampu menahan bobotnya. (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

KARANGANYAR – Warga Dusun Banjar, Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar kesulitan untuk menyingkirkan tanah longsor yang menghalangi badan jalan di dusun tersebut. Hingga kini, berangsur-angsur warga kesulitan menyingkirkan gundukan tanah karena minimnya peralatan.
Advertisement

Longsoran tanah itu adalah yang menerjang dan merusak total rumah milik Jimin, 55, dan almarhum Reso Wiyono, 60. “Sejak Rabu lalu hingga Jumat ini sisa tanahnya sulit disingkirkan, karena bercampur dengan batu dan pepohonan,” ujar Camat Karangpandan, Sugeng Raharto. Peralatan berat berupa ekskavator yang disediakan, saat ini hanya bisa digunakan untuk menyingkirkan tanah yang menghalangi jalur Karangpandan-Matesih. Alat berat itu tidak bisa masuk ke jalan desa karena untuk menuju lokasi longsor, harus melewati sebuah jembatan. Menurut Sugeng, jembatan itu kemungkinan tidak akan kuat menahan beban ekskavator. “Kalau dipaksakan masuk nanti malah jebol,” katanya.

Untuk sementara, sedikit demi sedikit warga setempat dibantu anggota Koramil Karangpandan, menyingkirkan tanah yang menghalangi jalan. Sebelumnya, warga dari tiga RT di sana sepakat untuk bekerja bakti. Saat ini pihaknya lebih mengutamakan menyingkirkan tanah yang mengahalangi jalur evakuasi longsor. “Warga masih waswas karena takut bila terjadi longsor susulan saat hujan,” ungkapnya.

JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif