SOLOPOS.COM - Deretan perumahan warga penyintas bencana tanah longsor di Dusun Kajuman, Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran, Wonogiri, 2018 lalu. Foto diambil Kamis (24/2/2022). (Solopos/Luthfi Shobri Marzuqi)
Solopos.com, WONOGIRI — Warga Dusun Kajuman, Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran, Wonogiri bergembira setelah 19 rumah baru mereka berdiri kokoh tak jauh dari lokasi bencana longsor yang meruntuhkan tempat tinggal mereka pada 2018 silam.
Salah satu warga, Marwoko, 46, menjelaskan, lahan baru yang dibangun menjadi rumahnya bersama 18 keluarga sekarang karena keinginan mereka sendiri.
“Setiap orang membeli lahan tanah senilai Rp10 juta dan jika ditotal nilainya mencapai Rp190 juta,” ucap Marwoko kepada Solopos.com, Kamis (24/2/2022).
Baca Juga: Sejarah Hari Ini: 22 Februari 2018 Longsor Brebes, 14 Meninggal
Marwoko melanjutkan, selain membeli lahan memakai uang sendiri, warga juga mendapat bantuan pemerintah untuk biaya pembangunan rumah senilai Rp72 juta per keluarga.
Dalam pantauan Solopos.com, di lahan warga Dusun Kajuman yang tiga tahun lalu dibeli kini telah terbangun rumah permanen dan tertata seperti layaknya perumahan di perkotaan. Di ujung jalannya terdapat pagar yang setiap saat bisa ditutup maupun dibuka.
Baca Juga: 4 Desa di Sukoharjo Rawan Longsor, BPBD Tanam Rumput Vetiver
Ke-19 keluarga tersebut kini beradaptasi dengan keadaan yang banyak keterbatasan. Warga sehari-hari bertani, menjadi buruh serabutan, dan beternak. Pekerjaan itu menurut salah satu warga, Sarwoko, menjadi pekerjaan mayoritas yang dikerjakan 19 keluarga penyintas bencana tanah longsor tersebut.
Ketika disinggung soal kecukupan pekerjaannya dalam memenuhi hajat hidup sehari-hari, Marwoko hanya menjawab, “Yang penting bisa menyambung hidup.”