SOLOPOS.COM - Rumah di Karanganyar rusak diterjang bencana angin puting beliung, Selasa (2/7/2013). (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Rumah di Karanganyar rusak diterjang bencana angin puting beliung, Selasa (2/7/2013). (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Angin puting beliung menerjang dua desa di Kabupaten Karanganyar, yakni Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang, dan Desa Brujul, Kecamatan Jaten, pada Selasa (2/7/2013) siang.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, angin kencang kali pertama menerjang sejumlah wilayah di Bumi Intan Pari pada pukul 12.00 WIB. Berselang beberapa waktu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar menerima laporan tentang terjangan angin puting beliung di Mojogedang.

“Sekitar pukul 13.30 kami menerima laporan angin putting beliung di Mojogedang, kawan-kawan langsung bersiap bertolak ke lokasi. Namun, sebelum berangkat, kami sudah mendapat laporan lagi, kabarnya ada dua rumah di  Jaten yang rusak karena tertimpa pohon,” urai Kepala BPBD Karanganyar, Aji Pratama Heru K, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa siang.

Setelah mendengar laporan tersebut, BPBD segera menerjunkan tim untuk meninjau kondisi dua desa yang terkena terjangan angin putting beliung. Berdasarkan laporan sementara, dua buah rumah di Dusun Sobayan, Desa Brujul, mengalami kerusakan cukup parah. Sementara itu, BPBD belum dapat memastikan kerusakan yang dialami warga di Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang.

“Kami belum tahu kondisinya seperti apa, ini tim kami sedang menuju lokasi, tapi tidak ada korban jiwa, laporan sementara hanya ada dua rumah yang rusak,” terang Aji.

Berdasarkan pantauan, Selasa siang, warga Dusun Sobayan bersama sejumlah tim BPBD masih berupaya mengevakuasi pohon kamboja yang menimpa rumah milik Suripto dan Dwi Sriyono. Rumah milik Suripto mengalami kerusakan parah pada bagian dapur serta dua buah kamar tidur. Sementara, dua buah kamar tidur di rumah Dwi Sriyono juga tampak telah runtuh.

Seorang warga setempat, Ndaru, 50, mengungkapkan angin kencang menerjang desa mereka sekitar pukul 12.00 WIB dan berlangsung selama lebih kurang 90 menit. Akibatnya, sebuah pohon kamboja setinggi lebih kurang 30 meter di area permakaman desa setempat rubuh dan menimpa rumah warga.

Menurut salah satu pemilik rumah, Suripto, 55, pohon kamboja yang telah berusia puluhan tahun itu sudah lama mati. Namun, warga tidak berani menebang lantaran dianggap sebagai pepunden desa.

“Memang sudah lama gapuk, jadi kalau ada angin kencang ya rubuh,” timpal dia.

Istri Suripto, Lestari, 48, menuturkan saat kejadian itu berlangsung dia tengah berada di luar rumah, sedangkan suami dan anaknya berada di dalam kamar. Mengetahui kondisi pohon yang hampir rubuh, dia segera meminta suami dan anaknya keluar rumah.

“Sudah bersyukur enggak ada yang terluka, rumah rusak enggak apa-apa nanti bisa dibenahi lagi, yang penting nyawa selamat,” ujar dia.

Akibat bencana tersebut, warga menaksir kerugian yang harus ditanggung mencapai lebih kurang Rp50 juta. Sebab, sebagian besar perabot rumah tangga juga mengalami kerusakan cukup parah.

“Tadi saat diminta membuat laporan ke polisi ya kami taksir sekitar Rp50 juta, hla dua rumah yang rusak, kursi dan perabot yang lain juga hancur,” urai Lestari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya