Bencana Solo diantisipasi dengan meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
Solopos.com, SOLO – Kota Solo dan sekitarnya diprediksi masih akan diguyur hujan deras disertai angin kencang hingga awal Maret 2015. Warga diminta meningkatkan kewaspadaan di lingkungan setempat, terlebih ketika awan mulai pekat.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Kepala pelaksana harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Gatot Sutanto, mengatakan pihaknya masih menyiagakan petugas patroli untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem.
Hal itu menyusul informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebut puncak musim hujan masih terjadi hingga awal Maret.
“Info terakhir musim hujan masih akan berlangsung hingga Maret. Petugas di wilayah tetap kami minta siaga,” ujarnya saat berbincang dengan
Gatot mengatakan bencana pohon tumbang paling diwaspadai dalam cuaca ekstrem. Beberapa waktu lalu, sejumlah pohon besar maupun papan reklame sempat ambrol diterjang angin kencang.
“Kami terus berkoordinasi dengan SKPD terkait untuk perempelan pohon berusia tua hingga pantauan titik reklame,” tutur Gatot.
Untuk langkah pascabencana, pihaknya menyiagakan tiga gergaji mesin untuk memotong pohon tumbang yang menghambat evakuasi. Alat serupa dari SAR UNS, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) hingga polsek setempat diharapkan ikut standby.
Sementara itu, Kepala DKP, Hasta Gunawan, mengatakan timnya sudah melakukan perampingan pohon di sejumlah wilayah sejak akhir tahun lalu. Pemotongan batang dan ranting pohon difokuskan pada kawasan padat pengguna jalan seperti Jl. Slamet Riyadi, sekitar Jurug, Jl. Kolonel Sutarto hingga Jl. Juanda.
“Pohon-pohon berusia tua dan yang dekat tiang listrik menjadi prioritas. Jangan sampai peristiwa pohon tumbang ikut mengakibatkan korsleting listrik,” ucap dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
