SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang (JIBI/dok)

Bencana Solo diwaspadai. Pemkot Solo menyatakan dana tanggap darurat tinggal Rp2 miliar.

Solopos.com, SOLO – Dana tanggap darurat bencana Kota Solo pada pos anggaran tak terduga APBD 2015 tinggal Rp2 miliar. Dana tersebut yang kini disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) untuk mengatasi bencana alam, termasuk banjir.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Solo, Budi Yulistianto ketika dijumpai wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (11/2/2015), mengatakan Pemkot mengalokasikan dana tanggap darurat dari pos tak terduga senilai Rp4,8 miliar pada APBD 2015.

Namun sebagian dana tanggap darurat sudah digunakan sebagai dana pendampingan bantuan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) untuk pembangunan pasar darurat Pasar Klewer yang terbakar pada akhir tahun lalu.

Selain itu dana juga digunakan untuk biaya pembuatan detail engineering design (DED) pasar darurat dan Pasar Klewer yang nantinya dibangun.

“Sisanya tinggal Rp2 miliar. Ini yang masih untuk tanggap darurat dari tak terduga,” ujar Budi.

Budi mengatakan Pemkot memasang dana tak terduga untuk kejadian yang bersifat insidental, seperti bencana alam. Dana tersebut, lanjut Budi, bisa digunakan sewaktu-waktu jika memang terjadi bencana.

Budi berharap dengan sisa dana Rp2 miliar bisa mencukupi kebutuhan tak terduga Kota Solo. Sebagaimana dana tanggap darurat pada 2014, Budi mengatakan sebagian besar masih utuh dan tidak digunakan. Dana tersebut masuk ke Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) 2014.

“Mudah-mudahan tidak ada bencana. Doanya kan itu. Kalau bisa ya tidak usah digunakan seperti tahun lalu,” harapnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Budi Suharto mengatakan dana penanggulangan bencana tidak hanya terdapat pada pos dana tak terduga namun tersebar di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait. Yakni Kesatuan Bangsa Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas), Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) dan untuk sarana serta prasarana fisik ada di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan lain sebagainya.

“Jadi meski dana di pos tak terduga tinggal Rp2 miliar, tapi kan masih ada di pos lainnya. Dan ini siap dikucurkan jika terjadi bencana,” katanya.

Sementara untuk pencairan dana tak terduga, Sekda mengatakan bisa digunakan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), termasuk untuk menyalurkan bantuan korban banjir yang melanda sejumlah wilayah Solo.

Namun, Sekda mengatakan belum menyalurkan bantuan untuk korban banjir. Hal ini mengingat warga masih beraktivitas seperti biasa. “Bantuan misalnya kalau warga tidak bisa aktivitas sama sekali. Ini kan masih normal, dan belum ada yang diungsikan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya