SOLOPOS.COM - Warga membersihkan material talut yang ambrol di saluran air Gondang, Kampung Sabrang Kulon RT 003/RW 035, Kelurahan Mojosongo, Jebres, Sabtu (31/12/2016). (Cahyadi Kurniawan/JIBI/Solopos)

Bencana Solo, dua rumah di Sabrang Kulon, Mojosongo, terancam roboh karena talut ambrol.

Solopos.com, SOLO — Talut kalen atau saluran air Gondang di Kampung Sabrang Kulon, RT 003/RW 035, Kelurahan Mojosongo, Jebres, Solo, ambrol pada Jumat (30/12/2016) pagi. Akibatnya,  dapur, WC, dan kamar mandi di rumah warga di dekat talut rusak parah.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ambrolnya talut sudah diprediksi pemilik rumah, Rubinah Sriyati. Jauh-jauh hari, Rubinah melihat talut itu retak di beberapa bagian. Di bagian tertentu permukaan talut menonjol seperti hendak longsor.

“Sekitar sepekan lalu, ada sempalan material seukuran kardus karton jatuh ke sungai. Retakan-retakan itu terlihat membesar,” kata Rubinah, saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Sabtu (31/12/2016).

Puncaknya, pada Jumat lalu, talut sepanjang 9 meter dengan ketinggian 3 meter ambrol. Bagian bawah talut tampak tergerus aliran air yang bermuara ke Kali Anyar itu. Talut yang ambrol terletak persis di ruas saluran yang menikung.

Ambrolnya talut mengakibatkan dapur, WC, dan kamar mandi milik Rubinah lenyap terbawa longsor. Di lokasi tersebut terdapat dua rumah yang dihuni dua keluarga atau delapan orang jiwa. Rumah itu milik Bambang Sudarto yang merupakan suami Rubinah dan anaknya, Andi Irawan.

Kini, mereka tak lagi memiliki fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK). “Kalau mau ke belakang menumpang ke rumah tetangga. Kalau malam-malam ingin ke belakang ya agak sungkan ya,” kata Rubinah.

Bambang Sudarto mengatakan material seperti pasir dan semen sudah ia siapkan untuk memperbaiki beberapa bagian talut yang retak. Perbaikan olehnya tak dilanjutkan lantaran kerapnya turun hujan belakangan ini.

Buruh bangunan itu menaksir kerugian yang ia tanggung akibat ambrolnya talut mencapai Rp4 juta-Rp5 juta. Ia belum memutuskan hendak mengungsi ke mana untuk mengantisipasi bahaya.

“Belum tahu saya mau mengungsi atau tidak. Yang pasti aktivitas di rumah sekarang agak maju ke teras rumah karena kalau di belakang rawan longsor susulan,” terang Bambang.

Ia berharap Pemkot Solo segera memperbaiki talut tersebut. Bambang khawatir musim hujan justru akan memperparah dan memperluas kerusakan talut.

“Di beberapa titik retakan talut mulai terlihat dan ada yang membesar. Semoga pemerintah segera memperbaiki talut ini,” harap Bambang.

Lurah Mojosongo, Agus Triyono, mengatakan sudah menerima laporan warga tentang ambrolnya talut itu. Ia pun sudah meneruskan laporan itu ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo.

“Sudah saya laporkan. BPBD juga sudah meninjau langsung ke lokasi kemarin [Jumat]. Kalau perbaikan kapan, saya belum bisa berkomentar banyak,” kata Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya