Soloraya
Minggu, 8 Januari 2017 - 15:44 WIB

BENCANA SOLO : Talut Ambrol Ancam Belasan Rumah di Perumahan Puncak Solo Residence

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Talut saluran drainase di depan Perum Puncak Solo Residence, Mojosongo, Jebres, Solo, longsor, Sabtu (7/1/2017). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Bencana Solo, talut sepanjang 8 meter ambrol di Mojosongo dan mengancam rumah di Puncak Solo Residence.

Solopos.com, SOLO — Talut sepanjang delapan meter dengan ketinggian tiga meter di hilir anak sungai Kali Anyar RT 004/RW 029 Kelurahan Mojosongo ambrol pada Sabtu (7/1/2017) pukul 13.30 WIB. Akibatnya, satu rumah warga di blok D nomor 1 Perumahan Puncak Solo Residence.

Advertisement

Selain merobohkan rumah milik Syamsuri, 12 keluarga yang tinggal di perumahan tersebut khawatir sebagian talut lain yang bengkah bakal ambrol dan mengancam tempat tinggal mereka. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian material diperkirakan mencapai puluhan hingga seratusan juta rupiah.

Pantauan Solopos.com di lokasi, rumah seluas 82 meter persegi milik Syamsuri itu seperempat bagiannya telah roboh ke saluran drainase dan anak Kali Anyar. Sisa rumah bagian belakang dan tengah juga sudah miring dan sewaktu-waktu bisa ambrol. Sebagian besar temboknya hingga ke atap juga retak.

Advertisement

Pantauan Solopos.com di lokasi, rumah seluas 82 meter persegi milik Syamsuri itu seperempat bagiannya telah roboh ke saluran drainase dan anak Kali Anyar. Sisa rumah bagian belakang dan tengah juga sudah miring dan sewaktu-waktu bisa ambrol. Sebagian besar temboknya hingga ke atap juga retak.

Fondasi perumahan itu menumpang talut milik pemerintah. Pemilik rumah yang ambruk, Syamsuri, 40, menuturkan saat kejadian wilayah Mojosongo tengah diguyur hujan deras selama 30 menit. Dia sedang duduk di beranda rumah, sedangkan satu anaknya tidur di kamar, dan satu anak lainnya bermain bersama dua tetangganya di ruang keluarga.

“Saya cuma dengar suara bruk. Belum sadar waktu itu rumah saya yang kena. Lalu tetangga pada lari ke sini bilang rumah saya yang belakang roboh karena talut penahannya ambrol. Spontan saya tendang pintu ruang tamu dan menyuruh anak-anak di dalam rumah untuk keluar,” kata dia saat ditemui di lokasi, Sabtu sore.

Advertisement

Untuk sementara, dia mengungsikan barang-barang yang bisa diselamatkan serta tiga anak serta istrinya ke tempat tetangganya. Syamsuri menuturkan bencana yang dialami keluarganya turut membuat 12 keluarga lain di Perumahan Puncak Solo Residence yang fondasinya menempati bagian tepi anak kali turut waswas.

“Ya jadi pada khawatir karena sebagian talut milik pemerintah ada yang bengkah,” katanya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Eko Prajudhy Noor Aly, saat ditemui seusai meninjau bencana longsor di lokasi kejadian, mengarahkan anggotanya untuk kerja bakti membersihkan rumah korban talut ambrol dan menahan rekahan agar tidak melebar, Minggu (8/1/2017).

Advertisement

Eko menyebut kondisi rumah Syamsuri sudah tidak bisa ditempati lagi karena fondasinya labil. Dia juga menyarankan sederet rumah warga perumahan itu waspada dengan potensi longsor di sana.

“Korban kami minta mengungsi dulu. Bahaya sekali rumahnya dengan kondisi tanah seperti itu. Rumah yang sederet di sebelahnya juga kami minta waspada,” sarannya.

Disinggung bantuan rehabilitasi korban bencana, Eko bakal membahasnya dulu dengan pihak terkait. Dia akan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Kota Solo.

Advertisement

“Kami akan koordinasikan dengan instansi terkait untuk mengecek kondisi seluruh talut yang ada di sini. Mudah-mudahan bisa segera ditindaklanjuti sehingga warga tidak resah,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif