SOLOPOS.COM - Salah satu rumah warga Dukuh Ngargorejo RT 003, Desa Bukuran, Kecamatan Kalijambe, Sragen, terpaksa dibongkar demi keamanan, Kamis (12/3/2015). Rumah itu berdekatan dengan tebing setinggi puluhan meter yang rawan longsor. (Abdul Jalil/JIBI/Solopos)

Bencana Sragen berupa tanah longsor terjadi di Ngargorejo, Bukuran, Kalijambe. Akibatnya, lima rumah terpaksa dibongkar.

Solopos.com, SRAGEN – Tanah longsor menimpa Dukuh Ngargorejo RT 003, Desa Bukuran, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Rabu (11/3/2015) sekitar pukul 17.30 WIB. Akibat tanah longsor ini lima rumah warga yang berdekatan dengan tebing setinggi puluhan meter tersebut terpaksa dibongkar.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sebanyak 10 rumah warga yang terancam terkena longsoran tanah juga dikosongkan. Selain itu, 57 jiwa yang bertempat tinggal di 15 rumah tersebut mengungsi ke tetangga dan keluarga mereka.

Menurut informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, Kamis (12/3/2015), pergerakan tanah di tebing itu masih terus terjadi. Sebelumnya tanah longsor juga terjadi di desa setempat pada Sabtu (7/3/2015).

Seorang warga Dukuh Ngargorejo RT 003, Desa Bukuran, Wahyudi, mengatakan sejak tanah longsor Sabtu lalu, tebing tersebut setiap hari mengalami longsor secara terus menerus.

“Setiap hari longsor Mas, waktunya pun tidak bisa diketahui. Suara longsorannya juga cukup nyaring terdengar,” katanya saat berbincang dengan solopos.com di depan rumahnya yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari tebing, Kamis.

Dia juga mengatakan saat longsor terjadi material tanah dan batu padas yang ada di tebing menghantam empat rumah yang berdekatan dengan tebing.

“Saat longsor penghuni rumah tersebut sudah mengungsi semua, sehingga tidak ada korban jiwa,” ujarnya.

Tetangga Wahyudi, Ngadenan, juga mengatakan hal yang sama. Saat ini ia dan keluarganya sudah mengungsi ke rumah orang tuanya. “Kalau terus tinggal di rumah ini ya takut, karena longsor terus terjadi,” kata dia.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sragen, Wangsit Sukono, mengatakan Dinsos telah membongkar lima rumah warga dan mengosongkan 10 rumah yang jaraknya tak jauh dari tebing. Saat ini 57 jiwa yang tinggal di 15 rumah tersebut sudah diminta untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, mengatakan Pemkab Sragen akan memberikan bantuan untuk lima rumah yang dibongkar senilai Rp25 juta per rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya