SOLOPOS.COM - Petugas Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Wonogiri mengecek sepeda motor pemadam kebakaran, Rabu (1/7/2015). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Bencana Wonogiri salah satunya ancaman kebakaran hutan diantisipasi dengan berbagai cara.

Solopos.com, WONOGIRI – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Wonogiri mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan pada musim kemarau. Semua hutan yang ada di Wonogiri rawan terjadi kebakaran.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Wonogiri, Gatot Siswoyo, mengatakan musim kemarau di Wonogiri sudah berlangsung sekitar satu bulan.

Akibat musim kemarau itu pepohonan dan semak belukar di hutan dalam kondisi kering sehingga mudah sekali terbakar.

“Sebagian besar wilayah di Wonogiri banyak lokasi hutan baik itu hutan milik pemerintah mau pun hutan milik rakyat,” ujar Gatot saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (1/7/2015).

Dia mengatakan tahun lalu kebakaran hutan besar terjadi di empat desa di dua kecamatan. Desa tersebut yakni Tempursari (Sidoharjo), Sembukan (Sidoharjo), Sempukerep (Sidoharjo), dan Pesido (Jatiroto). Kebakaran tersebut membakar hutan milik rakyat seluas 14 hektare di bukit Batak dengan total kerugian senilai Rp80 juta.

“Kebakaran yang membakar hutan milik rakyat itu terjadi selama sepuluh hari dan baru bisa dipadamkan,” kata dia.

Dia menjelaskan kebakaran itu disebabkan karena faktor kelalaian manusia yang sedang membersihkan pekarangan dengan cara membakar. Kemudian api tidak dipadamkan sempurna hingga terjadi kebakaran hutan.

“Kami tidak ingin kebakaran hutan akibat faktor kelalaian manusia tahun lalu terulang kembali tahun ini,” jelas dia.

Menurut dia, semua hutan yang ada di Wonogiri sangat rawan terjadi kebakaran. Maka dari itu pada musim kemarau seperti sekarang, akan membuat surat edaran (SE) kepada seluruh camat di Wonogiri untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran.

“Kami akan menggalakan sosialisasi kepada masyarakat melalui PKL [Petugas Kehutanan Lapangan] yang ada di kecamatan untuk lebih berhati-hati,” papar dia.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Rehabilitasi Hutan dan Lahan Dishutbun, Agung Wahyu Sadono, mengatakan jumlah hutan negara di Wonogiri seluas 20.023 haktare dan hutan milik rakyat seluas 39.835 hektare. Sementara hutan kritis seluas 61.000 hektare.

“Kami mendapatkan satu unit sepeda motor pemadam kebakaran dari bantuan DAK [Dana Alokasi Khusus] 2014 senilai Rp32 juta,” ujar Agung.

Sepeda motor itu, jelas dia, mampu membawa air sebanyak 150 liter dan panjang selang 20 meter. Sepada motor pemadam kebakaran itu lebih difokuskan untuk penanganan pertama ketika ditemukan titik api. Pemadaman api besar tetap dilakukan dengan menggunakan mobil pemadam kebakaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya