SOLOPOS.COM - Warga dan BPBD dibantu sukarelawan, TNI, dan Polri bekerja bakti membersihkan lokasi longsor di Puhpelem, Senin (14/11/2016). (JIBI/Solopos/Dok. BPBD Wonogiri)
Bencana Wonogiri, hujan deras mengakibatkan longsor dua lokasi di Kecamatan Puhpelem.
Solopos.com, WONOGIRI — Intensitas hujan yang cukup tinggi mengakibatkan longsor di dua lokasi di Kecamatan Puhpelem, Wonogiri, dalam dua hari terakhir secara berturut-turut.
Musibah pertama terjadi pada Minggu (13/11/2016) sekitar pukul 18.15 WIB di Dusun Dondong, RT 002/ RW 002, Nguneng, Puhpelem. Longsor menimpa rumah milik warga setempat, Sarjono.
“Material longsoran menimpa dapur dan kandang. Tidak ada korban jiwa maupun luka. Namun, satu ekor kambing mati karena tertimpa material longsoran,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, Senin (14/11/2016).
Sedangkan pada Senin pagi tanah longsor juga terjadi di Dusun Jrakah, Desa Golo, Puhpelem. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 05.15 WIB dan menimpa dapur rumah milik warga setempat, Tio, 55.
Bangunan dapur milik Tio roboh. Peristiwa itu tidak menimbulkan korban luka maupun jiwa. Namun kerugian diperkirakan mencapai Rp8,5 juta.
“Di dua wilayah yang terdampak bencana di Puhpelem telah dilakukan kerja bakti pemulihan lokasi bencana. Kami bekerja sama dengan warga, sukarelawan, TNI, dan Polri. Bantuan logistik juga sudah kami berikan,” kata Bambang.
Sementara itu, Camat Puhpelem, Bahari, mengatakan intensitas hujan sebelum terjadinya musibah cukup tinggi. “Pada Minggu sore hujan deras. Hari ini juga sudah mendung lagi,” kata dia, Senin.
Melalui kepala desa, dia mengimbau jika terjadi hujan deras lebih dari dua jam, warga diharapkan waspada. “Warga yang tinggal di daerah rawan longsor sebaiknya mengungsi,” kata dia.