SOLOPOS.COM - Ilustrasi bencana alam tanah longsor (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, WONOGIRI–Bencana alam tanah longsor menimpa rumah Tukino, 45, warga Dusun Gupakan RT 004/RW 007, Desa Pucung, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu namun pemilik rumah menderita kerugian senilai Rp6 juta. Lima jiwa yang menghuni rumah tersebut dikabarkan selamat setelah melarikan diri sesaat mendengar gemuruh.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Informasi yang diperoleh Solopos.com, Sabtu (20/12/2014), tanah longsor di daerah tebing pegunungan Desa Pucung terjadi, Jumat sekitar pukul 22.30 WIB.

Tanah longsor merusak atap dan dinding rumah korban. Saat itu, pemilik rumah Tukino bersama anggota keluarga sudah berada di dalam rumah.

Warga Pucung, Suyatno bercerita, hujan disertai angin mengguyur wilayah Kismantoro Jumat sejak pukul 19.00 WIB.

“Sekitar pukul 22.00 WIB, pemilik rumah mendengar suara gemuruh dari samping rumah. Tukino segera menghampiri empat anggota keluarganya dan bergegas keluar untuk menyelamatkan diri,” ujar Suyatno.

Langkah Tukino tepat selang 30 menit kemudian tanah longsor menghampiri rumahnya. Diduga tanah labil setelah diguyur air hujan.

Camat Kismantoro, Heru Istianto saat mengonfirmasi Solopos.com menjelaskan, pihaknya telah menyeru kepada perangkat desa untuk mewaspadai lokasi rawan bencana alam. Menurutnya, peristiwa tanah longsor sudah dilaporkan ke Bupati.

“Kami sudah serukan kepada semua perangkat desa untuk tanggap bencana, baik tanah longsor maupun angin ribut. Minggu akan dilakukan kerja bakti untuk membersihkan tanah. Kerja bakti melibatkan anggota TNI, Polri dan masyarakat.”

Heru menyatakan, pihaknya meminta perangkat desa memetakan lokasi rawan bencana dan mencari jalur evakuasi jika terjadi bencana. Menurut Heru, Desa Pucung merupakan salah satu desa rawan tanah longsor.

Sedangkan, jelaskan, Desa Lemahbang dan Kelurahan Kismantoro rawan bencana angin puting beliung. Sebelumnya, Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto meminta pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri meningkatkan kewaspadaan bencana alam.

Menurutnya, topografi Wonogiri menyerupai wilayah Banjarnegara sehingga bencana alam tanah longsor dimungkinkan terjadi.

“Langkah antisipasi perlu dilakukan oleh masyarakat. Tinggalkan rumah jika menilai rawan terkena bencana alam.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya