SOLOPOS.COM - Warga melintas di timbunan tanah longsor di ujung jembatan Plumbon Hargosari, Tirtomoyo, Wonogiri, Kamis (25/1/2018) pagi. (Istimewa/BPBD Wonogiri)

Seorang remaja 15 tahun di Giriwoyo, Wonogiri, selamat saat longsoran menimpa kamarnya.

Solopos.com, WONOGIRI — Edi Wiyanto, 40, warga Langkeyan RT 002/RW 005 Pidekso, Giriwoyo, Wonogiri, terkejut saat mendengar suara gemuruh di belakang rumahnya, Rabu (24/1/2018) pukul 23.30 WIB. Tiba-tiba dinding belakang rumahnya roboh dan timbunan tanah memorak-porandakan rumahnya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tumpukan tanah setinggi lima meter dengan lebar 10 meter dari lereng belakang rumah menimpa rumah Edi. Saat itu, ia bersama anaknya, Rio Adi Prasetyo, 15, sedang terlelap. Mengetahui kamar anaknya tertimpa tanah longsor, ia langsung mencari Rio.

Meski sempat kesulitan menemukan anaknya. Akhirnya, ia berhasil menolong Rio yang tertimbun tanah dan runtuhan dinding rumah. Rio yang mengalami luka memar dan lecet di tubuhnya langsung dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Baturetno, Wonogiri.

“Beruntung dia hanya mengalami luka ringan. Tadi pagi, dia sudah diperbolehkan pulang ke rumah setelah menjalani perawatan,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, kepada Solopos.com di kantornya, Kamis (25/1/2018).

Bambang mengatakan tanah longsor tersebut disebabkan hujan lebat yang mengguyur wilayah Wonogiri, Rabu malam. Selain di Pidekso, satu rumah juga tertimpa tanah longsor di Tukulrejo, Giriwoyo. Bencana tanah longsor tak hanya terjadi di Giriwoyo pada Rabu malam hingga Kamis dini hari, tetapi juga di lima kecamatan lain, yakni Karangtengah, Tirtomoyo, Selogiri, Jatiroto, dan Batuwarno.

“Tanah longsor yang paling parah kali ini di Karangtengah yaitu di Desa Tamboro,” imbuhnya.

Bambang menjelaskan ada 33 rumah yang rusak, satu di antaranya roboh tertimpa longsor. Sementara empat rumah di Desa Ngambarsari rusak dan jalan dari Desa Karangtengah ke Desa Purwoharjo tertutup longsor di dua tempat.

Selain tanah longsor, hujan deras itu juga menyebabkan banjir bandang. Tiga jembatan di Tirtomoyo tak bisa dilewati.

“Jembatan Wiroko kembali terputus setelah diterjang derasnya aliran sungai. Sementara jembatan Dungserni tertimbun longsor. Selain itu, di ujung jembatan Plumbon tertutup longsor sehingga tidak bisa dilewati sementara ini,” jelas Bambang.

Sedikitnya ada 77 rumah yang rusak akibat tanah longsor dan banjir bandang, Rabu malam. Sembilan keluarga di Jatiroto, terancam terisolasi karenaa akses jalan menuju dan keluar desa terputus di Brenggolo, Jatiroto.

Sementara Kepala Desa Brenggolo, Misdi, mengatakan sembilan keluarga terancam terisolasi karena akses jalan putus tertimpa tanah longsor. Jalan menuju Pakisbaru, Pacitan, Jawa Timur, dan jalan menuju Kismantoro, tertimbun tanah longsor. “Longsor itu dari tebing dan mengenai satu rumah warga,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya