Solopos.com, SOLO–Museum Sains dan Teknologi Bengawan Solo bakal dilengkapi koleksi benda-benda ruang angkasa dan benda-benda masa prasejarah.
Koleksi benda-benda ruang angkasa di museum astronomi sedangkan koleksi benda-benda masa prasejarah di museum ilmu pengetahuan.
Hal ini diungkapkan pengusaha sekaligus pendiri Grup Mayapada dan Tahir Foundation, Dato’ Sri Tahir saat meninjau pembangunan Museum Sains dan Teknologi Bengawan Solo, Selasa (20/2/2024).
Tahir menargetkan proyek pembangunan museum rampung pada akhir 2024. “Jadi ada dua tema besar di museum, yakni ruang angkasa atau astronomi dan masa prasejarah seperti benda-benda purbakala,” kata dia.
Tahir menyebut koleksi benda-benda ruang angkasa didatangkan khusus dari Tiongkok. Saat ini, pihaknya masih berkomunikasi dan berkoordinasi dengan salah satu perusahaan besar di Tiongkok.
Sedangkan benda-benda masa prasejarah seperti tulang belulang manusia purba dan hewan purba.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu menyampaikan Museum Sains dan Teknologi Bengawan Solo bakal menjadi destinasi wisata kebanggan Wong Solo.
“Kita masih mencari tulang purba yang ukurannya besar. Nanti dipamerkan di museum,” ujar dia.
Keberadaan Museim Sains dan Teknologi Solo bakal melengkapi kawasan di Kelurahan Jebres sebagai pusat riset dan akademis.
Di kawasan itu, ada sejumlah perguruan tinggi (PT) seperti UNS Solo, ISI Solo, Universitas Aisyiyah Surakarta, Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta.
Kemudian, ada Solo Technopark yang menjadi pusat teknologi digital. Belum lagi ada Solo Safari yang menjadi lembaga konservasi satwa di Kota Bengawan.