SOLOPOS.COM - Candi Sukuh di Ngargoyoso Karanganyar (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Benda Cagar Budaya Candi Sukuh akan segera direnovasi. Proses pemugaran akan didahului dengan pemasangan perancah dan atap pada Candi.

Solopos.com, KARANGANYAR—Tim Pemugaran Candi Induk Sukuh akan memasang perancah dan atap pada Candi Induk Sukuh pekan depan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Proses pemugaran Candi Induk Sukuh dilakukan setelah perancah dan atap terpasang. Langkah itu mengantisipasi bagian dalam Candi Induk Sukuh terpapar sinar matahari secara langsung maupun terkena hujan saat pemugaran. Koordinator Tim Pemugaran Candi Induk Sukuh, Sudarno, menuturkan rekanan yang memenangkan lelang akan mengirimkan material membuat perancah pada Senin (4/5/2015).

Sejumlah anggota tim menunggu rekanan di Kompleks Objek Wisata Candi Sukuh. “Material akan diletakkan di halaman rumah salah satu pegawai Objek Wisata Candi Sukuh. Seharusnya hari ini [material] datang sehingga bisa membuat perancah pekan depan. Kami memprediksi pemasangan perancah selama dua pekan,” kata Sudarno saat dihubungi Senin.

Namun, tidak semua material membuat perancah didatangkan dari luar Karanganyar. Rencana, rekanan akan menggunakan bambu dari Karanganyar. CV Arga Dwi Jaya dari Klaten memenangkan lelang pengadaan alat bahan rehabilitasi Candi Induk Sukuh Tahap 1.

Pelaksana Lapangan Pemugaran Candi Induk Sukuh, Suyadi, menjelaskan tim akan memeriksa spesifikasi dan kualitas material membuat perancah. “Ada spesifikasi [material]. Kami akan memastikan apakah material sudah sesuai spesifikasi atau belum,” tutur dia.

Suyadi mengaku proses pemugaran bergantung kepada kesiapan dan kecepatan rekanan menyediakan material. Semakin lama rekanan menyediakan material, maka proses pemugaran tertunda semakin lama. Suyadi mengklaim tim siap memugar Candi Induk Sukuh.

“Semoga sebelum akhir Mei sudah mulai pemugaran. Prosesnya itu, batu dibongkar, diberi nomor, lantas diturunkan. Semua dikerjakan manual. Penomoran dengan cara dipahat pada bagian dalam batu,” tutur dia.

Penomoran menggunakan huruf sesuai ketentuan badan dunia United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Nomor disesuaikan letak dan posisi batu. Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memugar Candi Induk Sukuh karena kondisinya memprihatinkan. Bagian bawah Candi Induk Sukuh sebelah selatan menggelembung. Sejumlah batu pada atap Candi Induk Sukuh pun turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya