Solopos.com, SRAGEN — Bendahara DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sragen, Endro Supriyadi, berpeluang menggantikan Hariyanto untuk duduk di kursi anggota DPRD Sragen lewat mekanisme pergantian antarwaktu (PAW). Endro meraih suara terbanyak kedua di Daerah Pemilihan (Dapil) Sragen 3 setelah Haryanto yang meninggal dunia pada Selasa (12/9/2023).
Komisioner Teknik Penyelenggara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen, Mukhsin, menyampaikan Hariyanto mendapat 3.799 suara dan Endro Supriyadi 3.645 suara, selisih 154 suara. Total suara PKB pada Pemilu 2019 di Dapil 3 Sragen sebanyak 10.479 suara sehingga berhak mendapat satu kursi.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
“Seingat saya legislator hasil Pileg 2019 dilantik pada 28 Agustus 2019. Artinya masih ada sisa sekitar 11 bulan sejak September sebelum masa jabatan anggota DPRD Sragen berakhir pada 28 Agustus 2024. Dengan sisa waktu 11 bulan itu maka memungkinkan dilakukan PAW,” jelas Mukhsin saat ditemui wartawan, Kamis (14/9/2023).
Mekanisme PAW dimulai dari parpol yang bersangkutan mengajukan permohonan ke DPRD. Kemudian DPRD bersurat ke KPU. Dalam lima hari KPU akan membalas surat dari KPU dengan mengirimkan nama calon pengganti.
Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPC PKB Sragen, Fathurrohman, mengatakan pihaknya akan mengajukan PAW. Dia membutuhkan waktu untuk menyelaraskan bahasa.
Sementara itu terkait penentuan pengganti Hariyanto di daftar caleg, PKB punya kebijakan sendiri. Fathurrohman, menyampaikan akan menawarkan kepada pihak keluarga almarhum untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Hariyanto. Jika dari pihal keluarga Hariyanto tidak ada yang mau jadi caleg pengganti, maka partai akan mencari gantinya.
“Meninggalnya Pak Hariyanto itu pasti berpengaruh terhadap suara PKB, sehingga harus mencari pengganti yang tepat,” ujarnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
