Soloraya
Rabu, 16 Oktober 2019 - 21:17 WIB

Bendera Identik HTI Berkibar di SMKN 2 Sragen

Muh Khodiq Duhri  /  Adib M Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebuah bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid yang identik dengan simbol HTI dikibarkan siswa di kompleks SMKN 2 Sragen. (Istimewa - Endro Supriyadi)

Solopos.com, SRAGEN — Sebuah foto yang menggambarkan sejumlah siswa dan guru SMKN 2 Sragen viral di media sosial. Dalam foto itu, mereka berdiri sambil membentangkan bendera Palestina dan bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid yang identik simbol Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sragen, Endro Supriyadi, menyesalkan adanya bendera identik HTI beredar di kompleks sekolah negeri.

Advertisement

Menurutnya, sekolah yang menjadi tempat penyelenggara pendidikan untuk mencetak generasi muda yang berwawasan kebangsaan dan cinta Tanah Air seharusnya steril dari virus intoleran dan radikalisme.

“Kami meminta Pemkab Sragen melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk berkoordinasi dengan Pemprov Jateng dan instansi terkait agar serius mengawasi pembinaan siswa agar terhindar dari pengaruh paham keagamaan yang salah,” ucap Endro dalam jumpa pers di Kantor PCNU Sragen, Rabu (16/10/2019).

Cuitannya Soal Wiranto Dipolisikan, Hanum Rais Sebut Karena Digoreng Media

Advertisement

Belum diketahui kapan bendera identik HTI itu dikibarkan di kompleks SMKN 2 Sragen.

Diduga bendera itu dikibarkan oleh sejumlah siswa yang tergabung dalam kegiatan rohis di bawah binaan guru agama sekolah setempat.

Bendera Identik HTI Berkibar di Masjid Baitul Makmur Solo Baru

Advertisement

Viral Hajatan Mantu Di Sragen Diboikot Karena Pilkades, Ternyata Ini Faktanya

Karena itu, GP Ansor mendesak Disdikbud Sragen dan instansi terkait untuk memberikan sanksi atau teguran kepada guru atau pegawai di lingkungan sekolah yang terbukti menyebarkan paham radikalisme kepada siswa.

Apik Pol! Ini Arti Nama Dory Harsa

“Kami juga menyerukan kepada orang tua siswa dan elemen masyarakat untuk menjaga generasi muda agar tidak tertular virus radikalisme dan ekstremisme yang sudah menjalar ke lembaga pendidikan,” papar Endro.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif