SOLOPOS.COM - Desain pembangunan jembatan kaca di atas Bendung Tirtonadi. (Istimewa/Dok. Konsultan Supervisi Proyek Penanganan Banjir Kota Solo Paket 3)

Bendung Tirtonadi di Kota Solo direvitalisasi.

Solopos.com, SOLO — Kota Solo bakal mempunyai tampungan air dengan kapasitas 1 juta meter kubik setelah dilaksanakan proyek Penanganan Banjir Kota Solo Kota Solo peket 3 (Kali Pepe Hulu) dengan menyasar rehabilitasi Bendung Tirtonadi.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Konsultan Supervisi Proyek Penanganan Banjir Kota Solo Paket 3 (Kali Pepe Hulu), Mohammad Abdullah, mengatakan ada cukup banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan pelaksanaan rehabilitasi Bendung Tirtonadi.

Dia menyampaikan rehabilitasi Bendung Karet berdampak pada penambahan kapasitas tampungan (long storage) menjadi 1 juta meter kubik. Air yang tertampung di Kali Anyar tersebut ke depan bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, antara lain menjadi sumber air baku pengolahan air bersih hingga cadangan kebutuhan air yang bisa dialirkan juga ke Kali Pepe hilir.

“Sebelumnya bendung Tirtonadi kan tidak berfungsi. Jadi bisa dikatakan dulu tidak ada tampungan air. Kondisi itu akan berbeda setelah dikerjakan rehabilitasi Bendung Tirtonadi. Bakal ada tambahan kapasitas tampungan air menjadi 1 juta kubik,” kata Abdullah saat diwawancarai , Jumat (19/1/2018) siang.

Abdullah menerangkan panjang long storage Bendung Tirtonadi mencapai 5.010 meter. Dengan pengoperasian Bendung Tirtonadi, air bisa tertampung di aliran Kali Pepe sepanjang 3.960 meter dan aliran Kali Gajah Putih sepanjang 1.050 meter.

Abdullah menyampaikan rehabilitasi Bendung Tirtonadi juga membawa manfaat menurunkan elevansi muka air banjir dari semula +95,50 menjadi +93,35 (titik tinjau Bendung Tirtonadi). Artinya, kecil kemungkinan aliran air di Kali Pepe hulu sampai meluap ke daratan karena bisa dikelola dengan Bendung Tirtonadi. Rehabilitasi Bendung Tirtonadi juga menambah kapasitas sungai dari 325 meter kubik/detik menjadi 1.048 meter kubik/detik.

“Dampak rehabilitasi Bendung Tirtonadi sudah mulai bisa dirasakan. Saat terjadi hujan lebat atau berlarut-larut, muka air sungai Kali Pepe hulu tidak sampai menyentuh tanda merah. Kini operasional Bendung Tirtonadi mulai kami uji cobakan. Sejauh ini berfungsi dengan baik sesuai dengan rencana,” jelas Abdullah.

Abdullah menambahkan rehabilitasi Bendung Tirtonadi juga membawa manfaat pariwisata. Sebelumnya dia menjelaskan bendung Tirtonadi bakal dilengkapi dengan jembatan kaca untuk kepentingan jalur inspeksi sekaligus menarik minat wisatawan.

Jembatan kaca akan dibikin seperti jembatan perdamaian (bridge of peace) di Tbilisi, Georgia. Bentuk rangka atap dibuat melengkung-lengkung. Sedangkan bagian penutup atapnya bakal menggunakan bahan membrane yang mudah diganti-ganti.

Dia menyebut penggunaan bahan tersebut tidak lain juga untuk menunjang daya tarik wisata. Dia mencontohkan penutup atap nantinya bisa saja diganti dengan bahan membrane yang dibuat motif batik saat diperingati Hari Batik Nasional sehingga lebih menarik wisatawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya