SOLOPOS.COM - Kondisi Bendung Winong ambrol yang terletak di wilayag Dukuh Winong, Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Sragen, Sabtu (3/2/2014). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Bendung Winong di Dukuh Winong, Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Sragen, ambrol pada awal Januari 2024 lalu lantaran tergerus arus air pertemuan Sungai Bayut dan Sungai Sawur.

Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen mengestimasikan pembangunan Bendungan Winong buatan 1935 itu membutuhkan dana Rp12 miliar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Bendung Winong mengairi lahan pertanian seluas 766,87 hektare di  Desa Tunggul, Desa Glonggong, dan Desa Gondang. Bagian bawah bibir bendung tersebut ambrol sehingga hanya menyisakan talud selebar 4 meter. Kondisi tersebut mengkhawatirkan petani sehingga meminta pemerintah segera memperbaiknya.

Ketua Kelompok Tani Ngudi Makmur Desa Tunggul, Sumadi, saat ditemui wartawan, Sabtu (3/2/2024), mengungkapkan bendung ini ambrol sebulan yang lalu. Dia khawatir jika ambrolnya bendung tersebut  tidak segera diperbaiki maka bisa jebol.

“Kalau bendung ini jebol maka petani Desa Tunggul, Desa Glonggong, dan Desa Gondang tidak bisa panen karena air dari hulu tidak bisa masuk ke saluran irigasi teknis, tetapi limpas ke bawah. Saluran irigasi dari Bendung Winong itu mengaliri 700-an hektare. Kami berharap bendung itu segera dibangun agar kerusakan tidak fatal. Hal ini menyakut ekonomi warga di tiga desa,” jelas Sumadi.

Ia mengaku sudah mendokumentasikan kerusakan Bendung Winong dan melaporkannya kepada Kepala Desa Tunggul dan diteruskan ke DPU Sragen. “Dulu yang jebol talut yang merusak irigasi. Kemudian jaringan irigasi diperbaiki,” jelasnya.

Sumadi membawahi Kelompok Tani Ngudi Makmur Tunggul dengan 28 anggota dan luas sawah 35 hektare.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerja Umum (DPU) Sragen, R. Suparwoto, menyampaikan ambrolnya Bendung Winong sudah dicek dan rencananya diperbaiki. Woto, sapaannya, menyampaikan DPU juga mengusulkan perbaikan kepada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).

“Kalau sungainya itu menjadi wewenang BBWSBS. Kebutuhan anggaran untuk perbaikan itu Rp12 miliar. Usulan itu kami sampaikan ke BBWSBS lewat surat permohonan. Usulan kebutuhan anggaran itu didasarkan pada estimasi awal. Nanti kami usulkan untuk pembuatan DED [detail engineering design],” ujarnya.

Woto menyampaikan kebutuhan anggaran Rp12 miliar itu digunakan untuk rehabilitasi bangunan utama Bendung Winong yang ambrol termasuk sayap kanan dan kiri senilai Rp6,5 miliar. Kemudian pembangunan groundsill Sungai Sawur senilai Rp4,5 miliar. Kebutuhan terakhir, sebut dia, ada penanganan tanggul kiri Sungai Sawur dan talut kanan saluran induk Winong senilai Rp1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya