SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Bendungan Kedung Kancil, Desa Sunggingan, Kecamatan Miri saat ini hanya sekitar 33% luas bendungan yang dapat difungsikan untuk menampung air. Sedimen di bendungan mencapai 60% lebih.

Informasi yang dihimpun Espos, di lokasi, sebagian besar permukaan bendungan memang tertutup sedimen alias endapan. Warga bahkan leluasa berjalan di atas bendungan lantaran tertutup sedimen.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sekretaris Desa (Sekdes) Sunggingan, Miri, Suhardi menerangkan tingginya endapan yang mencapai dua per tiga volume bendungan memang sangat disayangkan.
Pasalnya, air dari bendungan itu sebenarnya sangat diharapkan para petani yang menggarap lahan di sekitar bendungan. Dengan kondisi sepertiga bendungan yang masih berfungsi, menurutnya, hanya delapan hektar lahan pertanian di Desa Sunggingan yang dapat dialiri.

“Endapan sudah sampai 2/3 bagian. Memang kondisinya begitu. Jadi hanya delapan hektar lahan di desa kami yang bisa dapat air. Kebanyakan ditanami palawija, jenis jagung atau kacang. Itupun petani harus nyedot karena permukaan air lebih rendah dari pada lokasi sawah,” papar Suhardi, saat dijumpai <I>Espos<I>, di kantor desa setempat, Kamis (12/8).

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya