Soloraya
Jumat, 22 September 2023 - 10:22 WIB

Bengawan Solo Kembali Tercemar, Gibran Koordinasi Antarwilayah

Wahyu Prakoso  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga menangkap ikan mabuk di Sungai Bengawan Solo, ruas Kalurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Solo, Kamis (21/9/2023) sore. (Istimewa/S.M Budi Utomo)

Solopos.com, SOLO– Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka akan berkoordinasi dengan kabupaten lain menyusul adanya pencemaran di Bengawan Solo.

“Pasti kami koordinasi dengan kabupaten sekitar,” kata Gibran ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Jumat (22/9/2023) pagi.

Advertisement

Gibran menjelaskan Pemkot Solo akan menindaklanjuti adanya pencemaran air yang diduga akibat limbah alkohol di Bengawan Solo ruas Kecamatan Jebres, Solo, Kamis (21/9/2023).

“Nanti kami tindak lanjuti, kemarin kami dari Jurug juga, Solo Safari. Ada kejadian-kejadian limbah juga. Kami tindak lanjuti,” kata dia.

Koordinator Forum Jogo Kali Bengawan (Jokalibe) S.M. Budi Utomo menjelaskan sebelumnya mendapatkan laporan dari petugas operasional intake Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semanggi, Purnomo, adanya pencemaran air di tempuran Kali Samin, Kamis (21/9/2023)  pukul 14.25 WIB.

Advertisement

Lokasi itu menjadi tempat salah satu tempat masuknya air limbah ke Bengawan Solo. Kondisi air terdapat gradasi hitam pekat di sisi timur dan hijau di sisi barat.

Namun, air Bengawan Solo sudah menjadi rata hitam di ruas Kelurahan Sewu. Terjadi ikan mabuk diduga akibat limbah alkohol dari Kali Samin. Penyebab ikan mabuk itu butuh uji laboratorium.

Menurut Budi, ada seratusan orang panen ikan mabuk atau fenomena pladu di Bengawan Solo, tepatnya ruas Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Solo, Kamis sore. Satu orang rata-rata mendapatkan 25 ekor sampai 50 ekor ikan.

Advertisement

Warga yang mencari ikan adalah warga Kelurahan Sewu dan Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo. Serta warga Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.

“Warga biasa ada yang mencari ikan lalu tahu ada ikan-ikan pada minggir terus berkabar ke warga lainnya,” kata dia yang juga sebagai Sekretaris Sistem Pengawasan Masyarakat (Siswasmas) Bengawan Solo Resik Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Jateng.

“Kami fungsinya sebagai Forum Jokalibe Siswasmas Bengawan Solo Resik DLHK Jateng melaporkan hal ini ke DLHK Jateng. Kalau gak ada laporan dari masyarakat mungkin pemerintah tak akan tahu kejadian seperti ini berlangsung dua sampai tiga jam lalu suasana sungai normal kembali,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif